Minggu, 19 Januari 2014

ANALISA SISTEM PROSEDUR (MENDESAIN PROGRAM KERJA) DAN DISKRIPSI DAN TUGAS KANTOR (PERFORMANCE TUGAS KANTOR)

TUGAS
MANAJEMEN PERKANTORAN
ANALISA SISTEM PROSEDUR (MENDESAIN PROGRAM KERJA) DAN DISKRIPSI DAN TUGAS KANTOR (PERFORMANCE TUGAS KANTOR)
YANG DIBINA OLEH BAPAK M. NURUDDIN ZANKY
9517_144750931698_2197493_n










OLEH :
1.     RETNO RULIANA                             (120412402975)
2.     NIKMATUL IKFINA B.A        (120412423431)
3.     INTAN OKTA M                       (120412423475)
4.     SAFRIYA NUR AGUSTIN       (120412423501)



UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
PRODI PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN
FEBRUARI 2013


KATA PENGANTAR

            Assalamu’alaikum Wr. Wb.
            Puji syukur Alhamdulillah marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya kita masih diberikan kesejahteraan kesehatan dan kesejahteraan iman dan taqwa sampai hari ini. Sholawat serta salam juga semoga masih terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang sangat kita harapkan syafa’atnya nanti di yaumul akhir.
            Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Nurrudin Zanky selaku dosen pembimbing  yang tak lelah memberikan nasehat kepada penulis untuk selalu memperhatikan kaidah penulisan dan kaidah isi penulisan, terutama makalah ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman Pendidikan Administrasi Perkantoran offering GG yang selalu memberikan semangat berupa motivasi tawa, dukungan bahan referensi dan tambahan wacana kepada kami.
            Akhirnya penulis berharap agar makalah pendek ini dapat bermanfaat sebagai bahan pembelajaran dan mungkin nutrisi tambahan sebagai asupan pemikiran Pendidikan Administrasi Perkantoran ke depannya. Saran dan kritik penulis terima agar bisa memperbaiki diri dan refleksi penulis ke depannya.
            Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

                                                                                                            Malang, Februari 2013
                                                                                                            Penulis,



DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN                                       
     Latar Belakang................................................................................................... 1
     Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
     Tujuan Pembuatan Makalah ............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN                                         
     Analisa Sistem Prosedur..................................................................................... 3
     Program Kerja ................................................................................................... 5
     Deskripsi Dan Tugas Kantor ............................................................................ 11
BAB III PENUTUP
  Kesimpulan.......................................................................................................... 14
  Saran.................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Suatu prosedur perkantoran dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian langkah-langkah ketatausahaan yang bertalian, biasanya dilaksanakan oleh lebih dari satu orang, yang membentuk suatu cara yang diterima dan menjadi tetap dalam menjalankan suatu tahap aktivitas perkantoran yang penting dan menyeluruh. Jadi prosedur perkantoran adalah segenap rangkaian metode kantor yang telah menjadi langkah-langkah tetap dalam penyelesaian sesuatu pekerjaan di bidang tata usaha biasanya oleh lebih daripada satu petugas.
Sistem dan prosedur merupakan bagian integral dari pekerjaan setiap manajer. Dengan ini dimaksudkan bahwa setiap orang yang mengawasi, membimbing, atau mengurusi kegiatan-kegiatan dari bawahan (beberapa atau banyak) mempunyai pertanggungjawaban yang sejalan dengan pekerjaannya bagi sistem dan prosedur yang dipergunakannya bersama-sama dengan bawahannya, bagaimana mengerjakan segala sesuatu, cara dan sarana yang dipergunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diserahkan, dan metodologi proses kerja yang di pakai.  Sistem dan prosedur dengan demikian merupakan suatu bidang lapangan kegiatan/usaha yang harus digolongkan sebagai salah satu dari beberapa unsur-unsur manajemen.

B.       Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antar lain :
1.      Bagaimana pemahaman mengenai analisa sistem prosedur?
2.      Apakah mendesain program kerja itu?
3.      Apa deskripsi dan tugas dari kantor?



C.      Tujuan Pembuata Makalah
Adapun tujuan makalah ini untuk menambah wawasan dan memperoleh banyak pengetahuan tentang analisis sistem prosedur (mendesain program kerja) dan deskripsi dan tugas kantor (performance kantor).


























BAB II
PEMBAHASAN

A.      ANALISA SISTEM PROSEDUR
Analisis sistem dan prosedur kerja adalah kegiatan mengidentifikasikan fungsi utama dalam suatu pekerjaan, dan langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi sistem dan prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi sedemikian rupa, sehingga muncul dalam bentuk keseluruhan, bekerja, berfungsi atau bergerak secara harmonis yang ditopang oleh sejumlah prosedur yang diperlukan, sedang prosedur merupakan urutan kerja atau kegiatan yang terencana untuk menangani pekerjaan yang berulang dengan cara seragam dan terpadu.
Analisis prosedur kerja adalah kegiatan untuk mengidentifikasi urutan langkah-langkah pekerjaan yang berhubungan apa yang dilakukan, bagaimana hal tersebut dilakukan, bilamana hal tersebut dilakukan, dimana hal tersebut dilakukan, dan siapa yang melakukannya. Prosedur diperoleh dengan merencanakan terlebih dahulu bermacam-macam langkah yang dianggap perlu untuk melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian prosedur kerja dapat dirumuskan sebagai serangkaian langkah pekerjaan yang berhubungan, biasanya dilaksanakan oleh lebih dari satu orang, yang membentuk suatu cara tertentu dan dianggap baik untuk melakukan suatu keseluruhan tahap yang penting.
Analisis terhadap prosedur kerja akan menghasilkan suatu diagram alur (flow chart) dari aktivitas organisasi dan menentukan hal-hal kritis yang akan mempengaruhi keberhasilan organisasi. Aktivitas-aktivitas kritis ini perlu didokumetasikan dalam bentuk prosedur dan selanjutnya memastikan bahwa fungsi-fungsi dan aktivitas itu dikendalikan oleh prosedur-prosedur kerja yang telah terstandarisasi. Prosedur kerja merupakan salah satu komponen penting dalam pelaksanaan tujuan organisasi sebab prosedur memberikan beberapa keuntungan antara lain memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang dilakukan dan bagaimana hal tersebut dilakukan, mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan, dan membuat koordinasi yang lebih baik di antara bagian-bagian yang berlainan.
a.      Prinsip Penyusunan Prosedur Kerja
Dalam menyusun suatu prosedur kerja, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :
  1. Prosedur kerja harus sederhana sehingga mengurangi beban pengawasan.
  2. Spesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknya.
  3. Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu.
  4. Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya.
  5. Mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan.
  6. Harus ada pengecualian yang seminimun-minimunya terhadap peraturan.
  7. Mencegah adanya pemeriksaan yang tidak perlu.
  8. Prosedur harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang berubah.
  9. Pembagian tugas tepat.
  10. Memberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang dilakukan.
  11. Penggunaan urutan pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknya.
  12. Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuan.
  13. Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang minimum.
Hasil dari penyusunan prosedur kerja ini dapat ditulis dalam “buku pedoman organisasi” atau “daftar tugas”yang memuat lima hal penting, yaitu :
  1. Garis-garis besar organisasi (tugas-tugas tiap jabatan).
  2. Sistem-sistem atau metode-metode yang berhubungan dengan pekerjaan.
  3. Formulir-formulir yang dipergunakan dan bagaimana menggunakannya.
  4. Tanggal dikeluarkannya dan di bawah kekuasaan siapa buku pedoman tersebut diterbitkan.
  5. Informasi tentang bagaimana menggunakan buku pedoman tersebut.

b.      Tujuan Analisis sistem prosedur:
  • Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan.
  • Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
  • Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen. 
  • Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya. 
  • Akurat berarti valid, yaitu data tersebut benar-benar mengukur dengan sebenarnya apa yang harus diukur. Misalnya, data tentang jumlah kemiskinan harus dapat menggambarkan kemiskinan yang ada di daerah tersebut. 
  • Data yang akurat tidak hanya diartikan dari sisi pengadaannya, melainkan juga dari sisi penyajiannya, yaitu bagaimana data tersebut ditampilkan. Oleh karena itu, perlu ada format standar.
B.       PROGRAM KERJA
Program kerja adalah rancangan atau rencana mengenai usaha atau kegiatan yang akan dikerjakan. Biasanya program kerja akan dipakai dalam usaha yang berkaitan dalam ketatanegraan, perekonomian, kebudayaan, dan sebagainya.
Misalnya dalam bidang ketatanegaraan, Presiden dan seluruh jajaran menterinya akan memiliki program kerja dalam pengembangan bidang masing-masing yang dipegangnya. MPR akan mempunyai program kerja untuk departemen yang dibawahinya. Anggota DPR juga akan mempunyai sebuah program kerja tahunan yang akan dipertanggungjawabkan oleh mereka dihadapan Presiden.
Biasanya sebuah perusahaan menerapkan program kerja yang harus dilaksanakan oleh semua pegawainya. Setiap lini departemen memiliki masing-masing program kerja yang berbeda.  Misalnya, Departemen HRD (Human Resources Department) akan memiliki progam kerja menjaring tenaga handal untuk tahun berikutnya, mencari tambahan karyawan pada periode selanjutnya, atau program kerja HRD juga berisi tentang jadwal pelatihan kerja karyawan.
Setiap pegawai yang sudah mendapatkan program kerja, baik program kerja mingguan, program kerja bulanan, atau program kerja tahunan, harus melaksanakannya dengan maksimal. Umumnya, di dalam sebuah program kerja berisi target dan waktu pekerjaan suatu pekerjaan serta kapan pekerjaan harus dilaporkan ke atasan.
Memakai dan melakanakan sebuah program kerja akan memberikan efektivitas dalam pekerjaan. Anda akan lebih terarah dalam bekerja karena mengetahui target dan waktu pekerjaan yang dilakukan. Tak ada lagi istilah keteteran bekerja karena date line yang mendesak.
a.      Jenis-Jenis Program Kerja
Program kerja akan dibuat oleh suatu organisasi sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi yang bersangkutan, jenis jenis program kerja dapat dibedakan antara lain:
1.      Menurut Rentang Waktu Perencanaan
a.       Program kerja untuk satu periode kepengurusan
Jenis program kerja ini biasanya dibuat oleh organisasi untuk satu periode kepengurusan, sehingga kegiatan rapat kerja (raker) organisasi hanya dilakukan sekali dalam satu periode kepengurusan dan untuk tahap selanjutnya akan diadakan evaluasi dan koordinasi dari program kerja yang telah ditetapkan.
b.       Program kerja untuk waktu tertentu
Jenis program kerja seperti ini disusun untuk suatu jangka waktu tertentu biasanya triwulan, caturwulan, semester dan lain lain. Dalam pembuatan metode program kerja seperti ini maka akan ditemui bahwa suatu organisasi akan mengadakan rapat kerja (raker) organisasi lebih dari sekali dalam satu periode kepengurusan.
2.      Menurut Sifat Program Kerja
a.       Program Kerja Yang Bersifat Terus Menerus (Continue).
     Program kerja seperti ini akan dilakukan secara terus menerus (tidak hanya sekali) oleh suatu organisasi, kesulitan pengimplementasian program kerja umumnya akan dihadapi saat pertama kali melaksanakan jenis program kerja ini.

b.      Program kerja yang bersifat insidental
Program kerja seperti ini umumnya hanya dilakukan pada suatu waktu tertentu oleh suatu organisasi biasanya mengambil momentum-momentum waktu yang penting. Contoh :
·         Mengadakan bakti sosial karena ada kejadian bencana alam, contoh: IAPW memberi sumbangan beras pada waktu gempa di Tasikmalaya.
·         Ikut bergabung dengan ormas lain pada waktu doa bersama untuk Gusdus.
c.        Program kerja yang bersifat tentative
Program kerja ini sifatnya akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang akan datang. Alasan dibuatnya program kerja jenis ini adalah karena kurang terjaminnya faktor faktor pendukung ketika diadakannya perencanaan mengenai suatu program kerja lain .
3.      Menurut targetan organisasi
a.       Program kerja jangka panjang
Program kerja jangka panjang harus sesuai dengan cita-cita/tujuan pembentukan organisasi, serta visi dan misi dari organisasi. Program kerja model ini dibuat karena kemungkinan untuk merealisasikan dalam waktu yang pendek tidak memungkinkan. Contoh :
·         Mendirikan Sekolah Tinggi adalah kecil kemungkinannya untuk diadakan dalam jangka waktu yang pendek, karena itu program kerja ini harus dijadikan program kerja jangka panjang, dimana masing-masing kepengurusan berfokus pada satu bagian program kerja seperti, pengadaan tanah, sebagian bangunan dan sebagainya.
b.       Program kerja jangka pendek
Program kerja jangka pendek adalah program kerja organisasi dalam suatu periode tertentu, yang jangka waktunya berkisar antara 1-3 tahun, yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan organisasi pada masa tersebut. Dalam hubungannya dengan program kerja jangka panjang, dalam program kerja jangka pendek ini, dibuat bagian-bagian program kerja yang dapat direalisasikan dalam jangka waktu dekat.
b.      Prasyarat Membuat Program Kerja
Dalam organisasi, sudah menjadi kewajiban pengurus untuk membuat program kerja yang akan dijalankan oleh suatu organisasi untuk jangka waktu yang telah ditetapkan, namun dalam pembuatannya, pengurus harus memperhatikan beberapa hal dalam penyusunan suatu program kerja. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1.      Latar Belakang Pembentukan Organisasi
Hal ini berkaitan dengan nilai-nilai yang mendasari pendirian suatu organisasi yang bertalian erat dengan semangat para pendiri organisasi.
2.      Sejarah Perjalanan Organisasi
Hal ini berkaitan dengan pengalaman organisasi dalam menjalankan program kerja yang telah direncanakan, sejarah perjalanan organisasi ini sangat penting untuk diperhatikan karena kesesuaian jiwa organisasi dengan implementasi program kerja bisa dilihat dari sisi ini.
3.      Visi dan Misi Organisasi
Program kerja yang dibuat harus sesuai dengan visi dan misi yang telah menjadi bagian utama dari suatu organisasi sebagai acuan pokok dalam menjalankan roda organisasi.
4.      AD/ART dan Peraturan Organisasi
Program kerja yang dibuat tidak boleh menyalahi AD/ART serta peraturan organisasi.
5.      GBHO/GBPK
GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi) dan GBPK (Garis Bear Program Kerja)  umumnya dibuat pada saat awal suatu kepengurusan (saat terbentuknya kepengurusan baru sesuai arahan dari Ketua Umum/Ketua Harian) dan hal ini merupakan amanat organisasi yang didasari pada situasi yang sedang berkembang serta dinamika dari organisasi yang bersangkutan. Suatu program kerja tidak boleh melanggar GBHO/GBPK karena pelanggaran terhadap GBHO/GBPK sama artinya dengan menentang amanat yang telah diberikan oleh organisasi
c.       Membuat Program Kerja
Setelah kita paham tentang prasyarat prasyarat dari pembuatan program kerja maka barulah kita membuat program kerja, dalam pembuatan program kerja organisasi maka hal hal minimal yang harus dicantumkan adalah :
1.      Nama Kegiatan
Merupakan judul dari suatu kegiatan yang direncanakan.
2.      Latar Belakang
Merupakan penjelasan dari pertanyaan mengenai “Mengapa Program kerja ini perlu dibuat ? “.
3.      Tujuan Kegiatan
Berkaitan dengan hal hal yang ingin dicapai setelah melaksanakan program kerja.
4.      Sasaran Kegiatan
Berkaitan dengan pelaku serta objek dari kegiatan,biasanya bersifat intern atau Ekstern Organisasi.
5.      Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Menjelaskan mengenai tempat dan waktu pelaksanaan dari program kerja yang direncanakan.
6.      Anggaran Dana
Menjelaskan tentang besarnya dana yang diperlukan.
7.      Penanggungjawab Kegiatan
Berisikan Informasi mengenai nama orang yang memegang tanggung jawab kegiatan.
8.      Keterangan
Berisikan tambahan informasi lainnya bila diperlukan.
Hal hal diatas merupakan informasi minimal yang harus ada dalam suatu program kerja dan informasi lainnya bisa ditambahkan dengan memperhatikan faktor efisiensi dan efektifitas pemahaman seseorang dalam membaca program kerja yang kita buat. Dalam membuat program kerja maka harus memperhatikan bentuk/format dari program kerja, ada dua model umum dari format penulisan program kerja yaitu :
a.        Bentuk Tabel
Format penulisan seperti ini menggunakan tabel sebagai penjelasan dari program kerja yang dibuat
Contoh :
No
Nama
Kegiatan
Latar
Belakang
Tujuan
Kegiatan
Sasaran
Kegiatan
Tempat & Waktu
Anggaran Dana
Penanggungjawab
keterangan
1
2
Setelah program kerja yang dibuat disahkan sesuai dengan mekanisme konstitusi organisasi (biasanya dalam raker) barulah program kerja tersebut bisa diimplementasikan dalam kegiatan kegiatan yang telah disetujui. Untuk mempermudah pelaksanaannya, maka perlu dibuatkan suatu kalender kegiatan (Schedule) organisasi yang akan menggambarkan jadwal/waktu kegiatan dari organisasi.
d.   Manfaat program kerja
   Suksesnya sebuah pekerjaan bisa dilihat dari pelaksanaan program kerja di lapangan. Percuma bila telah membuat program kerja dengan detail, tetapi dalam prakteknya tidak sesuai. Semua pelaksana di bidang pekerjaan yang telah dibuatkan program kerjanya harus benar-benar bekerja sama dalam bekerja sehingga dihasilkan nilai yang sempurna dalam pekerjaannya.
      Beberapa manfaat pembuatan sebuah program kerja diantaranya adalah sebagai berikut:
1.         Membuat pekerjaan menjadi efektif
Adanya pembuatan program kerja pada perusahaan akan membuat pekerjaan menjadi efektif. Sebuah departemen akan benar-benar menjalankan fungsinya dalam pekerjaan ketika adanya sebuah program kerja.
2.         Sebagai tolak ukur kemajuan atau progres  perusahaan
Adanya program kerja bisa melihat kemajuan progress perusahaan. Contohnya sebuah instansi pekerjaan umum akan membuat sebuah jembatan di suatu daerah dengan cara selama enam bulan. Dalam program kerja akan dituliskan mengenai aktivitas dan segala detail waktu pekerjaan selama enam bulan tersebut, sehingga pihak pekerja atau pihak yang terakait akan mempunyai panduan.
3.         Membuat semua pekerajaan menjadi terjadwal dan mudah dikerjakan
Program kerja harian, program kerja mingguan, program kerja bulanan, ataupun program kerja tahunan harus dibuat dengan terperinci untuk menjadwalkan setiap pekerjaan. Tujuannya jelas agar pekerjaan akan semakin mudah dikerjakan oleh setiap fungsi yang berperan.
4.         Setiap pegawai mempunyai patokan dalam menyelesaikan pekerjaan
Dengan adanya program kerja, setiap pegawai bisa menjalankan job descriptionnya lebih cepat. Tak akan lagi masa lembur yang tidak efektif ketika program kerja yang telah dibuat harus dijalankan sebagai mana mestinya.
5.         Program kerja bisa membuat rencana kerja menjadi terukur dan terorganisir.
Banyak perusahaaan atau instansi yang kalang kabut ketika hasil pekerjaan yang dihasilkan sesuai tak terukur. Semua pekerjaan tumpang tindih tak jelas siapa yang akan mengerjakan. Namun, adanya program kerja akan membuat semua orang yang terakait maksimal dalam perkerjaannya sehingga tak akan ada lagi kekisruhan dalam pekerjaan.

C.      DESKRIPSI DAN TUGAS KANTOR
Analisis tugas merupakan proses manajemen yang merupakan penelaahan yang mendalam dan teratur terhadap suatu pekerjaan, karena itu analisa tugas diperlukan dalam setiap perencanaan dan perbaikan organisasi. Analisa tugas diharapkan dapat memberikan keterangan mengenai pekerjaan, sifat pekerjaan, syarat pekerja, dan tanggung jawab pekerja. Di bidang manajemen dikenal sedikitnya 5 aspek yang berkaitan langsung dengan analisis tugas yaitu :
a)      Analisa tugas, merupakan penghimpunan informasi dengan sistematis dan penetapan seluruh unsur yang tercakup dalam pelaksanaan tugas khusus.
b)      Deskripsi tugas, merupakan garis besar data informasi yang dihimpun dari analisa tugas, disajikan dalam bentuk terorganisasi yang mengidentifikasikan dan menjelaskan isi tugas atau jabatan tertentu. Deskripsi tugas harus disusun berdasarkan fungsi atau posisi, bukan individual, merupakan dokumen umum apabila terdapat sejumlah personel memiliki fungsi yang sam, dan mengidentifikasikan individual dan persyaratan kualifikasi untuk mereka serta harus dipastikan bahwa mereka memahami dan menyetujui terhadap wewenang dan tanggung jawab yang didefinisikan itu.
c)      Spesifikasi tugas berisi catatan-catatan terperinci mengenai kemampuan pekerja untuk tugas spesifik.
d)     Penilaian tugas, berupa prosedur penggolongan dan penentuan kualitas tugas untuk menetapkan serangkaian nilai moneter untuk setiap tugas spesifik dalam hubungannya dengan tugas lain.
e)      Pengukuran kerja dan penentuan standar tugas merupakan prosedur penetapan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas dan menetapkan ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat pelaksanaan pekerjaan.
Melalui analisa tugas ini tugas-tugas dapat dibakukan, sehingga dapat dibuat pelaksanaan tugas yang baku. Setidaknya ada dua manfaat analisis tugas dalam penyusunan standar operasional prosedur yaitu membuat penggolongan pekerjaan yang direncanakan dan dilaksanakan serta menetapkan hubungan kerja dengan sistematis.
            Di masyarakat luas pekerjaan kantor biasanya juga disebut sebagai tata usaha. Tata usaha dirumuskan sebagai segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengolah, mengadakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap organisasi. Jadi, tata usaha menurut intinya adalah tugas pelayanan di sekitar keterangan-keterangan yang berwujud 7 pola perbuatan :
1.      Menghimpun
Merupakan kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan.
2.      Mencatat
Merupakan kegiatan membubuhkakn dengan berbagai peralatan tulis keterangan-keterangan yang diperlukan sehingga berupa tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan.

3.      Mengolah
Merupakan macam-macam kegiatan dengan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud menyajikannya dalam bentuk yang lebih berguna.
4.      Menggandakan
Merupakan kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan.
5.      Mengirim
Merupakan kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman.
6.      Menyimpan
Merupakan kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman.
7.      Memusnahkan
Merupaka kegiatan mengurangi arsip-arsip yang sudah tidak diperlukan informasinya oleh suatu organisasi.















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam membuat suatu program kerja hal yang terlebih dahulu dilakukan oleh organisasi atau perusahaan ialah mengindentifikasi tugas utama pekerjaan dan langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan tugas tersebut. Program kerja yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan. Suatu pekerjaan dapat berjalan dengan baik dapat dilihat dalam pelaksanaan program kerja di lapangan. Dengan adanya program kerja, pekerjaan kantor menjadi lebih efektif, membuat pekerjaan lebih terjadwal, dapat mengetahui progres organisasi atau perusahaan dan juga rencana kerja lebih terorganisir.

B.     Saran

Agar program kerja yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan keinginan maka harus menganalisis sistem prosedur yang sesuai dengan keadaan organisasi tersebut. Analisa tugas diperlukan dalam setiap perencanaan dan perbaikan organisasi dan analisa tugas diharapkan dapat memberikan keterangan mengenai pekerjaan, sifat pekerjaan, syarat pekerja, dan tanggung jawab pekerja.












DAFTAR PUSTAKA

Gie, The Liang.1996. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta




     



Tidak ada komentar:

Posting Komentar