MAKALAH
SUMBER DAYA MANUSIA KANTOR MODERN
TUGAS KELOMPOK
Pengantar Manajemen Perkantoran
yang dibimbing oleh Bapak M. Nurrudin Zanky
oleh:
Nia Handayani 120412423419
Dian Kristiana 120412423451
Dwi Wahyu Anita P. 120412423482
Martha Anggun D. S. 120412423496
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya, saya telah berhasil menyusun makalah yang diberikan oleh dosen
matakuliah Manajemen Perkantoran dengan judul makalah “Sumber
Daya Manusia Kantor Modern”.
Makalah ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan melalui pemberian
dan pemupukan pengetahuan dengan berbagai permasalahan yang ada, pembahasan,
dan analisa yang telah ditulis dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti bagi
siapa saja yang ingin membaca dan memahaminya. Sehingga menjadi manusia cerdas
yang terus berkembang dalam hal kemampuan, keimanan, ketaqwaannya kepada Allah
SWT.
Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, sehingga saya
mengharapkan, kritik dan saran positif yang kiranya dapat membantu dalam penyempurnaan
makalah berikutnya.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
Malang, Februari 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan telah disempurnakan
melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah atau
lebih dikenal dengan Otonomi Daerah, merupakan suatu peluang emas bagi daerah
untuk mengelola sumber dayayang dimilikinya baik sumber daya alam, sumber daya
manusia dan teknologi dalam rangka mewujudkanmayarakatyangsejahtera.
Pengelolaan sumber daya tersebut juga harus profesional dan akuntabel di samping untuk kesejahteraan masyarakat juga menjawab tantangan globalisasi yang melanda seluruh masyarakat, bangsa dan negara di dunia ini.Globalisasi menuntut daya saing yang pada hakekatnya kualitas seluruh produk atau jasa.Oleh karena itu tentunya diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas pula, yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang cukup untuk menggerakan seluruh sumber daya wilayah yang ada (Nachroni dan Suhandojo dalam Muchdie, 2001).
Peran SDM berkualitas sangat strategis dalam pembangunan/ pengembangan wilayah, di samping sebagai subyek sekaligus obyek dari pembangunan / pengembangan wilayah tersebut. SDM berkualitas merupakan faktor yang menentukan maju tidaknya suatu daerah (Sinar Pagi, 17 - 23 Januari 2007), karena dibekali dengan pengetahuan dan menurut Nonaka (dalam Winardi, 2005 : 12) bahwa : Satu-satunya sumber yang dapat diandalkan bagi tercapainya keunggulan kompetitif yaitu pengetahuan.Dalam konteks SDM berkualitas, kebijakan pembangunan nasional bidang kependudukan tidak terpisahkan dengan kebijakan pembangunan bidang pendidikan. Pada hakekatnya SDM adalah penduduk dan untuk mencapai SDM berkualitas melalui proses pendidikan.
Pengelolaan sumber daya tersebut juga harus profesional dan akuntabel di samping untuk kesejahteraan masyarakat juga menjawab tantangan globalisasi yang melanda seluruh masyarakat, bangsa dan negara di dunia ini.Globalisasi menuntut daya saing yang pada hakekatnya kualitas seluruh produk atau jasa.Oleh karena itu tentunya diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas pula, yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang cukup untuk menggerakan seluruh sumber daya wilayah yang ada (Nachroni dan Suhandojo dalam Muchdie, 2001).
Peran SDM berkualitas sangat strategis dalam pembangunan/ pengembangan wilayah, di samping sebagai subyek sekaligus obyek dari pembangunan / pengembangan wilayah tersebut. SDM berkualitas merupakan faktor yang menentukan maju tidaknya suatu daerah (Sinar Pagi, 17 - 23 Januari 2007), karena dibekali dengan pengetahuan dan menurut Nonaka (dalam Winardi, 2005 : 12) bahwa : Satu-satunya sumber yang dapat diandalkan bagi tercapainya keunggulan kompetitif yaitu pengetahuan.Dalam konteks SDM berkualitas, kebijakan pembangunan nasional bidang kependudukan tidak terpisahkan dengan kebijakan pembangunan bidang pendidikan. Pada hakekatnya SDM adalah penduduk dan untuk mencapai SDM berkualitas melalui proses pendidikan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah yang dimaksud dengan perkantoran modern?
2.
Apakah pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia?
3.
Bagaimana pengertian perencanaan MSDM menurut para ahli?
4.
Apa saja tujuan dan kegiatan MSDM?
5.
Apakah manfaat perencanaan MSDM?
6.
Bagaimanakah prosedur seleksi itu?
7.
Bagaimanakah langkah-langkah perekrutan pada kator modern?
8.
Kapan perlu dilaksanakan pelatihan dan pengembangan SDM?
9.
Apakah manfaat diadakannya pelatihan dan pengembangan SDM?
10. Bagaimanakah proses mtivasi dalam kantor modern?
1.3
TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk mengetahui definisi perkantoran modern
2.
Untuk mengetahui pengertian dari MSDM
3.
Untuk memahami definisi perencanaan MSDM menurut para ahli
4.
Untuk mengetahui tujuan dan kegiatan MSDM
5.
Untuk memahami manfaat perencanaan MSDM
6.
Untuk mengetahui prosedur seleksi
7.
Untuk menngetahui langkah-langkah perekrutan
8.
Untuk memahami kapan perlunya dilakukan pelatihan dan pengembangan SDM
9.
Untuk mengetahui manfaat pelatihan dan pengembangan SDM
10. Untuk mengetahui proses motivasi pada kantor modern
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Perkantoran Modern
Kamus besar Bahasa Indonesia (2002) mengartikan perkataan modern dengan
“terbaru” “mutakhir”, “sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan
tuntutan jaman”. Dalam hal kantor, maka sifat, sikap dan cara berfikir serta
bertindak sebagaimana disebutkan dalam istilah modern adalah berkenaan dengan
penanganan data/informasi. Perkantoran modern mempunyai ciri-ciri:
a.
Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik,
b.
Menggunakan alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat,
c.
Para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdisiplin professional
d.
Memiliki sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan
jaman.
e.
Mendayagunakan biaya, menerapkan tatalaksana yang demokratis, efektif,
efesiensi, produktif, berkeadilan, dan perlakuan manusiawi.
B. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu factor yang
sangat pentingdalam satu perusahaan di samping factoryang lain seperti
modal.Oleh karena itu, SDM harus dikolola dengan baikuntuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam
perusahaan yang dikenal dengan manajemen sumber daya manusia(MSDM).
Manajemen sumber daya manusia yang sering juga disebut dengan
manajemen personalia.Definisi lain mengatakan :
Manajemen
personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar dapat
tercapai tujuan organisasi.
Dengan kata lain, aktivitas yang dilakukan merangsang,
mengembangkan, memotivasi, dan memelihara kinerja yang tinggi dalam
organisasi.Berdasarkan beberapa definisi di atas, penulisan mendefinisikan SDM
dengan keseluruhan penentuan dan pelaksanaan berbagai aktivitas, policy, dan
program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan
pemeliharaan dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan
efektivitas organisasi dengan cara yang seccara etis dan social dapat
dipertanggungjawabkan.
C. Pengertian Perencanaan MSDM
∞
Menurut Torrington dan Tan Chwee:
“Perencanaan SDM adalah kegiatan khusus yang berkaitan dengan penentuan
kebutuhan SDM perusahaan,baik kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam bentuk yang lebih operasional adalah kegiatan yang berkaitan dengan
memprediksi atau memperkirakan seberapa banyak orang atau pegawai yang
dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas,baik jumlahnya maupun jenisnya,berapa
yang akan tersedia,dan apa yang dilakukan untuk memastikan bahwa penawaran sama
dengan permintaan pada waktu yang bersamaan.”
∞
Menurut William B. Werther dan Keith David:
“Proses yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai dan ketersedaan pada masa yang akan datang,baik jumlah maupun jenisnya.sehingga departemen SDM dapat merencanakan pelaksanaan rekrutmen,seleksi,pelatihan dan aktivitas lain dengan lebih baik.”
“Proses yang sistematis untuk meramalkan kebutuhan pegawai dan ketersedaan pada masa yang akan datang,baik jumlah maupun jenisnya.sehingga departemen SDM dapat merencanakan pelaksanaan rekrutmen,seleksi,pelatihan dan aktivitas lain dengan lebih baik.”
D. Tujuan dan Kegiatan MSDM
Tujuan MSDM adalah untuk meningkatkan dukungan SDM dala usaha meningkatkan efektivitas organisasi dalam rangka mencapai suatu tujuan.Secaralebih opersional,dapat dikatakan bahwa tujuan MSDM adalah untuk meningkatkan produktivitas pegawai,mengurangi absensi dan perputaran kerja,serta meningkatkan loyalitas para pegawai pada sebuahkantor/perusahaan.Selanjutnya,apa yang dilakukan organisasi dalam upaya mencapa tujuan tersebut dan mengapa itu harus dilakukan,berkaitan dengan kegiatan manajemen SDM,akan digambarkan secara umum sebagai berikut:
a). Persiapan dan pengadaan
b). Pengembangan dan penilaian
c). Pengkompensasian dan perlindungan
d). Hubungan-hubungan kepegawaian
Tujuan MSDM adalah untuk meningkatkan dukungan SDM dala usaha meningkatkan efektivitas organisasi dalam rangka mencapai suatu tujuan.Secaralebih opersional,dapat dikatakan bahwa tujuan MSDM adalah untuk meningkatkan produktivitas pegawai,mengurangi absensi dan perputaran kerja,serta meningkatkan loyalitas para pegawai pada sebuahkantor/perusahaan.Selanjutnya,apa yang dilakukan organisasi dalam upaya mencapa tujuan tersebut dan mengapa itu harus dilakukan,berkaitan dengan kegiatan manajemen SDM,akan digambarkan secara umum sebagai berikut:
a). Persiapan dan pengadaan
b). Pengembangan dan penilaian
c). Pengkompensasian dan perlindungan
d). Hubungan-hubungan kepegawaian
E.
Manfaat
Perencanaan MSDM
Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain(Rivai,2004):
Dengan perencaaan tenaga kerja diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi karyawan. Manfaat-manfaat tersebut antara lain(Rivai,2004):
1.
Perusahaan dapat memanfaatkan
sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan secara lebih baik. Perencanaan
sumber daya manusia pun perlu diawali dengan kegiatan inventarisasi
tentang sumber daya manusia yang sudah terdapat dalam perusahaan.
2.
Melalui perencanaan sumber
daya manusia yang matang, efektifitaskerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila
sumber daya manusiayang ada telah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. StandardOperating
Prosedure (SOP) sebagai pedoman kerja yang telahdimiliki yang meliputi: suasana
kerja kondusif, perangkat kerja sesuai
dengan tugas masing-masing sumber daya manusia telahtersedia, adanya jaminan
keselamatan kerja, semua sistem telahberjalan dengan baik, dapat diterapkan
secara baik fungsi organisasiserta penempatan sumber daya manusia telah dihitung
berdasarkankebutuhan dan beban kerja.
3. Produktivitas dapat lebih ditingkatkan apabila
memiliki data tentangpengetahuan, pekerjaan, pelatihan yang telah diikuti oleh
sumberdaya manusia. Dengan mengikutsertakan karyawan dalam berbagaipendidikan dan pelatihan, akan mendorong karyawan
untukmeningkatkan produktivitas kerjanya. Melalui pendidikan danpelatihan dapat
meningkatkan kemampuan dan keterampilan sumber dayamanusia yang diikuti dengan
peningkatan disiplin kerja yangakan menghasilkan sesuatu secara lebih
professional dalammenangani pekerjaan yang berkaitan langsung dengan
kepentinganperusahaan.
4. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan
penentuan kebutuhan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan
kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai
aktivitas baru kelak.
5. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang
dewasa inidirasakan semakin penting ialah penaganan informasiketenagakerjaan.
Dengan tersedianya informasi yang cepat dan akurat semakin penting bagi perusahaan, terutama perusahaan
yangmemiliki sumber daya manusia yang banyak dengan cabang yangtersebar di
berbagai tempat (baik dalam negeri maupun di luarnegeri). Dengan adanya
informasi ini akan memudahkan manajemenmelakukan perencanaan sumber daya manusia
(Human Resources Information) yang berbasis pada teknologi canggih
merupakan suatukebutuhan yang tidak dapat dihindarkan di era perubahan yang
serbacepat.
F.
Seleksi
Prosedur Seleksi dan Pelaksanaannya :
Seleksi tidak hanya merupakan proses
pemilihan pegawai dari antara calon yang dijarring melalui proses perekrutan,
tetapi juga proses pemilihan calon pegawai terhadap organisasi yang akan di
masuki.
Secara umum, proses seleksi meliputi
langkah-langkah :
a.
Penentuan tuntutan tugas
Penentuan tuntutan tugas dilakukan
dengan mempelajarai informasi analisis jabatan
b.
Penentuan jenis orang yang diperlukan
Penentuan jenis orang yang dibutuhkan
mengacu pada pengetahuan yang dimilikki, keterampilan, kemampuan, dan aspek
lainnya.
c. Penentuan alat dan prosedur
seleksi yang akan digunakan.
Penentuan alam seleksi mengacu pada
metode yang digunakan, apakah tes tertulis , wawancara, tes kesehatan, dll.
Sedangkan prosedur mengacu pada pelaksanaannya.
G.
Perekrutan
Langkah-langkah perekrutan :
1. Penentuan jabatan yang kosong
2. Penentuan persyaratan jabatan
3. Penentuan sumber dan metode perekrutan
Ø
Sumber perekrutan
1. Sumber internal
Kelebihan : Lebih murah, Lebih cepat
waktu orientasi yang lebih singkat, meningkatkan motivasi kerja , dan
memungkinkan penilaian kemampuan yang lebih tepat.
Kekurangan : Membatasi masuknya
pemikiran-pemikiran baru, Dapat mendorong pertentangan diantara pegawai,
Memperkecil kelompok pelamar potensial, Dan menghambat usaha untuk meningkatkan
keanekaragaman tenaga kerja.
2. Sumber eksternal
Kelebihan : Jumlah calon yang lebih
besar , Membantu meningkatkan jenis tenaga kerja, Mendorong masuknya pemikiran
baru, Biaya yang lebih rendah untuk pelatihan pegawai professional, Tidak ada
kelompok politik yang beraliansi dalam perusahaan , kemungkinan membawa rahasia
pesaing, dan membantu memenuhi kebutuhan kesempatan kerja yang sama.
Kelemahan : menimbulkan
ketidaksenangan pegawai yang ada, memerlukan biaya yang lebih besar dan menyita
banyak waktu, dan membutuhkan orientasi yang lebih lama.
Ø
Metode perekrutan
1. Metode perekrutan sumber internal
2. Metode perekrutan sumber eksternal :
a) Walk-in and write-in ( inisiatif pelamar)
b) Employee referral (rekomendasi pegawai)
c) Advertising (iklan)
H.
Kapan Dilaksanakannya Pelatihan dan Pengembangan SDM
Adanya
perubahan-perubahan lingkungan bisnis, lingkungan kerja, menghendaki perusahaan
harus melakukan pelatihan sumber daya manusianya secara proaktif, demi mencapai
produktivitas kerja yang lebih baik.
Proses kegiatan pelatihan sering dilaksanakan oleh suatu perusahaan setelah terjadi penerimaan karyawan sebab latihan hanya diberikan pada karyawan dari perusahaan yang bersangkutan. Setelah pegawai diterima melalui proses perekrutan dan seleksi, sering kali kemampuan pegawai tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan, yang berkaitan dengan tuntutan produktivitasnya, sehingga mereka perlu dilatih. Pegawai yang sudah bekerja pun mungkin masih perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain-lainnya.
Latihan adakalanya diberikan setelah karyawan tersebut ditempatkan dan ditugaskan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Proses kegiatan pelatihan sering dilaksanakan oleh suatu perusahaan setelah terjadi penerimaan karyawan sebab latihan hanya diberikan pada karyawan dari perusahaan yang bersangkutan. Setelah pegawai diterima melalui proses perekrutan dan seleksi, sering kali kemampuan pegawai tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan, yang berkaitan dengan tuntutan produktivitasnya, sehingga mereka perlu dilatih. Pegawai yang sudah bekerja pun mungkin masih perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain-lainnya.
Latihan adakalanya diberikan setelah karyawan tersebut ditempatkan dan ditugaskan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
I.
Manfaat Pelatihan dan Pengembangan
Ø Keuntungan untuk organisasi :
1) Memperbaiki pengetahuan dan
keterampilan di semua level organisasi
2) Memperbaiki moral tenaga
kerja
3) Membantu pegawai
mengidentifikasikan tujuan organisasi
4) Membantu menciptakan citra
perusahaan yang lebih baik
5) Meningkatkan keotentikan,
keterbukaan, dan kejujuran
6) Memperbaiki hubungan antara
atasan dan bawahan
7) Memberikan bantuan dalam
pengembangan organisasi
8) Membantu menyiapkan pedoman
kerja
9) Membantu pemahaman dan
pelaksanaan kebijakan(policy)
10) . Memberikan
informasi untuk kebutuhan masa depan di semua bidang organisasi
11) . Meningkatkan
proses efektivitas proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
12) . Membantu
mengembangkan promosi dari dalam
13) . Membantu
mengembangkan keterampilan kepemimpinan, motivasi, loyalitas, sikap yang lebih
baik , dan aspek lain yang biasanya ditampilkan oleh pegawai dan manajer yang
berhasil
14) . Membantu
meningkatkan produktivitas dan atau kualitas kerja
15) . Membantu
menurunkan biaya di beberapa bidang seperti produksi, kepegawaian,
administrasi, dan lain-lain
16) . Mengembangkan
rasa tanggung jawab pada organisasi dan menjadi lebih kompeten serta memiliki
kemampuan
17) . Memperbaiki
hubungan tenaga kerja dan manajemen
18) . Mengurangi
biaya konsultasi dari luar dengan menggunakan konsultan internal yang kompeten
19) . Mendorong
terjadinya manajemen pencegahan sebagai kembalikan dari tindakan sesudah
terjadi masalah
20) . Menghindari
perilaku yang tidak sepatutnya seperti menyembunyikan peralatan
21) . Menciptakan
iklim kerja yang tepat untuk pertumbuhan dan komunikasi
22) . Membantu
memperbaiki komunikasi organisasian
23) . Membantu
pegawai menyesuaikan diri dengan perubahan
24) . Membantu
dalam penanganan konflik, sehingga membantu mencegah strs dan ketegangan
Ø
Keuntungan untuk pegawai
yang akhirnya akan menguntungkan organisasi :
1) Membantu mendorong dan
mencapai pengembangan diri sendiri dan kepercayaan diri
2) Membantu seseorang menangani
sters, ketegangan, frustasi, dan konflik
3) Memberikan informasi untuk
perbaikan pengetahuan kepemimpinan dan keterampilan dalam berkomunikasi dan
bersikap
4) Meningkatkan kepuasan kerja
dan pengakuan
5) Memberikan kepada pera
peserta pelatihan sebuah kesempatan untuk berkembang dan berpandangan tentang
masa depan sendiri
6) Menggerakkan seseorang kea
rah tujuan-tujuan pribadi ketika keterampilan interaksi meningkat
7) Memuaskan kebutuhan para
pelatih dan juga peserta pelatihan
8) Menigkatkan keinginan
belajar
9) Membantu seseorang
meningkatkan keterampilan berbicara dan mendengar, juga kemampuan menulis bila
mana pelatihan-pelatihan dilakukan
10) Membantu menghilangkan
ketakutan dalam mencoba tugas baru
Ø Keuntungan dalam hubungan kepegawaian, hubungan-hubungan
antar kelompok dan dalam kelompok, dan pelaksanaan kebijaksanaan :
1) Memperbaiki komunikasi antar
kelompok dan antar individu
2) Memberikan bantuan dalam
orientasi pegawai baru dan mereka yang
mengambil tugas baru melalui transfer dan promosi
3) Memberikan informasi dengan
kesempatan yang sama dan tindakan penyesuaian
4) Memberikan informasi
mengenai peraturan pemerintah lain dan kebijakan-kebijakan administrasi
5) Meningkatkan keterampilan
hubungan antar pribadi
6) Membuat kebijakan organisasi
aturan sesuai dengan situasi
7) Memperbaiki moral
8) Memberikan iklim yang baik
untuk belajar,berkembang,dan berkoordinasi
9) Membuat organisasi tempat
yang lebih baik untuk bekerja dan hidup.
J.
Motivasi
Motivasi adalah faktor-faktor yang
mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan
suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi umumnya
disepakati ada yang bersumber dari dalam diri seseorang yang kemudian disebut
teori motivasi internal, disamping dipengaruhi oleh aspek-aspek internal juga
dipengaruhi aspek-aspek eksternal yang disebut teori motivasi eksternal. Teori
motivasi eksternal mengatakan bahwa motivasi seseorang bersumber dari dalam dan
tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar, atau dengan kata lain orang itu
tidak dipengaruhi oleh aspek-aspek lingkungan atau berkembang melalui proses
interaksinya dengan lingkungan melalui belajar.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam sebuah kantor modern, kelancaran
aktivitasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya teknologi yang canggih
dan SDM yang mumpuni. Teknologi yang serba canggih tersebut pada dasarnya juga
harus dioperasikan oleh SDM yang handal. Artinya bahwa teknologi tersebut hanya
dapat dikendalikan oleh tenaga ahli atau orang-orang yang memiliki kemampuan di
bidang itu.
Dari sini dapat kita katakan bahwa kantor modern sangat bergantung pada SDM yang terampil. Tanpa adanya SDM yang terampil,sebuah kantor akan sulit mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Sehingga,kantor modern memberikan pelatihan dan pengembangan pada setiap karyawannya,agar menjadi SDM yang unggul.
Dari sini dapat kita katakan bahwa kantor modern sangat bergantung pada SDM yang terampil. Tanpa adanya SDM yang terampil,sebuah kantor akan sulit mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Sehingga,kantor modern memberikan pelatihan dan pengembangan pada setiap karyawannya,agar menjadi SDM yang unggul.
3.2
Saran
Setiap kantor modern perlu melakukan pelatihan dan
pengembangan pada SDM yang dimiliki. Karena dapat mengembangkan karyawan untuk lebih
terampil, terdidik, dan terlatih secara professional dan siap pakai dalam
bidangnya masing-masing.
Karyawan yang cakap dan terampil tersebut akan dapat bekerja lebih efisien, efektif, dan hasil kerjanya lebih baik sehingga daya saing perusahaan akan semakin besar. Hal ini akan memberikan peluang yang lebih baik bagi perusahaan untuk memperoleh laba yang semakin besar sehingga balas jasa(gaji) karyawan dapat dinaikkan.
Karyawan yang cakap dan terampil tersebut akan dapat bekerja lebih efisien, efektif, dan hasil kerjanya lebih baik sehingga daya saing perusahaan akan semakin besar. Hal ini akan memberikan peluang yang lebih baik bagi perusahaan untuk memperoleh laba yang semakin besar sehingga balas jasa(gaji) karyawan dapat dinaikkan.
Daftar Pustaka
& GIE THE LIANG,2000“Administrasi
Perkantoran Modern” ;Liberty OffsetYogyakarta.
&
Edwin B. Flippo dalam T.Tani Handoko,
Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: BPFE,1998),hlm.3.
&
Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya
Manusia, terj. (Jakarta:prenhalindo,1997),hlm.4.
&
Marco Sumampouw, “Investasi Sumber
Daya Manusia dan Perkembangan Perusahaan/ Organisasi, “ Majalah Usahawan,
No.7,Juli 1997.
&
www.google.co.id/http://kiditaman.blogspot.com/2011/07/strategi-perencanaan-sumber-daya.html?zx=3d476ad4e0789b89
Tidak ada komentar:
Posting Komentar