TATA RUANG DAN LAY OUT KANTOR MODERN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Manajemen Perkantoran
yang Dibina oleh Bapak M.
Nuruddin Zanky
Oleh:
Shela Meilinda H (120412423447)
Nurul Farida (120412423437)
Retno Afianti (120412423473)
Indah Amalia (120412402985)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
2013
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur patut kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan
Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesikan makalah manajemen
perkantoran dengan judul “TATA RUANG DAN LAY OUT KANTOR MODERN” semester II,
guna mempelajari dan menambah ilmu
pengetahuan.
Makalah
ini kami susun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang bagaimana tata
ruang kantor pada saat ini. Adapun materi-materi yang kami tulis, kami dapat
dari berbagai sumber melalui internet maupun buku manajemen perkantoran
lainnya.
Kami
selalu mendapatkan bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Untuk itu pada kesempatan kali ini kami mengucapakan terimakasih kepada :
1. Bapak
M. Nurudin Zanky selaku dosen Manajemen Perkantoran.
2. Rekan-rekan
yang telah membantu dan mendukung.
Kami
menyadari bahwa penyusunan tugas makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penyusunan
makalah berikutnya.
Demikian
tugas makalah ini kami susun, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya, serta para pembaca pada
umumnya.
Malang, 13 Februari 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ............................................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………2
C. Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………………..3
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Office Layout (Penataan
Ruang Kantor) Yang Baik………………………………3
B. Bentuk-bentuk Tata Ruang Kantor……………………………………………………………4
C. Asas–Asas Tata Ruang Kantor………………………………………………………………..6
D. Standar Ruang Kantor…………………………………………………………………………7
E. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan
Standar Tata Ruang Kantor………………………9
F.
Memilih Peralatan Kantor……………………………………………………………………11
G. Penataan Ulang Tata Ruang Kantor………………………………………………………….13
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan………………………………………………………………………………15
B.
Saran……………………………………………………………………………………..15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Office layout dikantor-kantor perusahaan dan pemerintah sebagian masih diabaikan.
Padahal kegiatan penyelenggaraan tata usaha dikantor-kantor perusahaan dan
pemerintah membutuhkan ruangan dan tata ruang yang baik yang didesain sesuai
dengan syarat-syarat sebuah kantor modern. Ruangan kantor, mobiler, perabot dan
peralatan kantor harus di tata, diatur dan ditempatkan pada tempat yang tepat,
sehingga menimbulkan kepuasan dan kenyamanan beraktifitas bagi para pegawai, sekaligus
memberikan kepuasan kepada warga masyarakat yang dilayani (customer). Penataan
ruang dan tata letak perabot kantor merupakan prasyarat yang sangat penting dalam
sebuah perkantoran, karena ia merupakan salah satu unsur dari manajemen perkantoran.
Tata ruang kantor yang baik akan memberikan banyak keuntungan atau manfaat bagi
satuan organisasi/satuan kerja yang bersangkutan dalam memproses dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
kantor (office work). Tata ruang kantor yang baik juga akan membuat mekanisme
kerja berjalan lancar, mempengaruhi produktivitas kerja baik secara positif maupun
negatif dan memberikan efek pelayanan prima kepada para pelanggan (warga masyarakat)
yang dilayani.
Ditinjau dari sudut pandang efektifitas biaya, merancang ruang kerja adalah
suatu hal yang sangat penting. Di dalam mendisain tata ruang harus mempertimbangkan
interrelasional tiga komponen berikut, yaitu: peralatan, alurkerja, dan para karyawan
(quible,2001:54). Oleh karenanya, interrelasional ketiga komponen tersebut harus
dipelajari dan dianalisis didalam proses perencanaan tata ruang kerja karyawan secara
efisien. Di sisilain, kondisi ruang kerja yang menyenangkan dan tata letak perabot
yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan kantor, dapat meningkatkan semangat kerja
pegawai. Oleh karena itu tata ruang kantor disusun berdasarkan aliran pekerjaan
kantor, sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para pekerja dalam meningkatkan
produktifitas kerja. Selain itu pengaturan tata ruang kantor yang baik akan memberikan
keuntungan-keuntungan tersendiri bagi kantor dan bagi pegawai. Apalagi dengan pengaplikasian teknologi informasi(IT) sebagai salah satu
ciri khas dari manajemen perkantoran modern, membuat kantor mau tidak mau harus
mengikuti dan mengimplementasikan tata ruang kantor yang modern, karena penataan
ruang merupakan salah satu dari syarat-syarat sebuah kantor modern. Tetapi, apakah
penataan ruang kantor sebagai salah satu komponen dari manajemen perkantoran modern,
sudah dilaksanakan secara penuh oleh kantor-kantor pemerintah, baik di pusat maupun
didaerah.
Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan penataan ruang kantor (office layout )itu?
2. Bagaimana konsep layout ruang kantor itu?
3. Bagaimana asas-asas tata ruang kantor?
4. Faktor-faktor
Yang Berhubungan Dengan Standar Tata Ruang Kantor
5. Bagaimana memilih peralatan kantor yang sesuai standar?
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penataan ruang kantor(office layout).
2. Untuk mengetahui konsep layout ruang
kantor.
3. Untuk mengetahui asas-asas ruang
kantor.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan standart tata ruang kantor
5.
Untuk mengetahui cara memilih
peralatan kantor yang sesuai standar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Office Layout
(Penataan Ruang Kantor) Yang Baik
Tata ruang kantor diterjemahkan dari bahasa inggris office layout atau
sering disebut juga layout saja. Ada
dua definisi dari beberapa pakar perkantoran mengenai tataruang kantor, antara
lain sebagai berikut:
1) Menurut Quible (2002) yang dikutip oleh The Liang Gie(2007:161), layout
menjelaskan penggunaan ruang secara efektif serta mampu memberikan keuasan kepada
pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, maupun memberikan kesan yang mendalam
bagi sipegawai.
2) Menurut George Terry dalam The Liang Gie, tata ruang kantor adalah the
determination of space requirement and the detailed utilization of this space
inorder to provide a practical arrangement of the physical factor sconsidered necessary
for the execution of the office work within reasonable cost “yaitu penentuan
mengenai kebutuhan-kebutuhan dalam penggunaan ruang secara terperinci, untuk menyiapkan
suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan
kerja perkantoran dengan biaya yang layak”(Soetrisno dan Brisma, 2009:23).
3) Menurut Little field dan Peterson
menyatakan“office layou tmaybe defined as the arrangement of furniture and equipment
within available floor space” (tataruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan
perabotan dan alat-alat perlengkapan sesuai dengan luas lantai yang tersedia)
(Soetrisno dan Brisma, 2009:22).
4) Menurut The Liang Gie (2007:162), penyusunan tata ruang kantor harus berdasarkan
aliran pekerjaan kantor, sehingga perencanaan ruangan kantor dapat membantu para
pekerja dalam eningkatkan produktifitas. Apalagi pengaturan tata ruang kantor yang
baik akan memberikan keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
a. Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir
yang sebetulnya tidak perlu.
b. Mejamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
c. Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai
tertentu dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.
d. Mencegah para pegawai dibagian lain terganggu oleh publik yang akan memenuhi
suatu bagian tertentu.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian penataan
ruang kantor yang baik adalah penataan ruang, penyusunan mobiler kantor, mesinkantor,
alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat, sesuai dengan
aliran pekerjaan kantor agar pegawai dapat bekerja lebih baik, lebih nyaman, lebih
leluasa dan bebas untuk bergerak, sehingga tercapai efesiensi kerja.
5) Menurut The Liang
Gie (2007:164) dengan penataan ruang yang baik sesuai proses pekerjaan yang efektif dan efisien, maka
tujuan tata ruang kantor akan dapat tercapai.
Diantara
tujuan penataan ruang itu adalah:
1). Pekerjaan dikantor itu dalam proses
pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin,
2). Rangkaian aktivitas tata usaha dapat
mengalir secara lancar,
3). Kesehatan dan kepuasaan bekerja para
pegawai dapat terpelihara,
4). Pengawasan terhadap pekerjaan dapat
berlangsung secara memuaskan,
5). Seluruh ruang di pergunakan secara efesien
untuk keperluan pekerjaan,
6). Pihak luar yang mengunjungi kantor yang
bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi tersebut,
7). Susunan tempat kerja dapat dipergunakan
untuk berbagai pekerjaan dan mudah di ubah.
B.
Bentuk-bentuk Tata Ruang
Kantor
Memiliki sebuah kantor, berbeda dengan memiliki
rumah pribadi. Layout rumah pribadi hanya melibatkan anggota didalam rumah,
tetapi layout kantor melibatkan pegawai yang banyak dan warga masyarakat yang
akan dilayani. Oleh karena itu, para ahli membagi layout kantor secara garis
besar ke dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1)Konsep tata ruang kantor tertutup (private offices) yaitu tata
ruang kantor dengan penempatan ruang kantor yang di pisah/dibagi kedalam
ruang-ruang kerja. Biasanya untuk pekerjaan dengan kerahasiaan yang tinggi (highconfidential).
Keuntungannya: pegawai dapat berkonsentrasi dengan baik, kerahasiaan
terjamin, menciptakan kewibaan bagi pejabat, rasa bertanggung jawab terhadap
ruangan dan pimpinan lebih tenang mengerjakan tugasnya karena tidak terganggu
oleh pegawai. Kerugiannya: komunikasi langsung antar karyawan tidak lancar,
membutuhkan layanan pemeliharaan dan kebersihan ruangan yang lebih besar,
pemakaian ruangan kurang fleksibel bila terjadi perubahan ruangan, serta sulit
mengawasi pegawai karena terhalang oleh sekat. Konsep ini banyak dipakai
dikantor-kantor pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan
kementerian-kementerian termasuk Kementerian Agama.
2). Konsep tata ruang kantor terbuka (open-plan-offices)
yaitu tata ruang kantor dengan ruangan yang besar dan ditempati beberapa
pegawai tanpa dipisah. Keuntungan: memudahkan dalam pengawasan, komunikasi
antar pegawai lebih cepat, memperlancar arus pekerjaan dari satu meja kemeja
lainnya tanpa harus mondar mandir, pengaturan cahaya, udara, warna dan
dekorasi, dan memudahkan untuk melakukan perubahan atau renovasi ruangan dengan
biaya yang tidak mahal. Kerugian: timbul kegaduhan/kebisingan dari para pegawai
yang bersebelahan, kerahasiaan bagi pekerja yang rahasia kurang terjamin,
tumpukan-tumpukan kertas dan peralatan kerja menimbulkan pemandangan yang
kurang menarik dan ketenangan kerja pimpinan lebih terganggu dibanding dengan
ruang tertutup. Kedua konsep atau bentuk tata ruang ini banyak dipakai oleh
kantor-kantor pemerintah baik dipusat maupun didaerah.
3) Konsep tata ruang kantor berpanorama
(landscape offices): yaitu ruang kantor yang dihiasi dekorasi taman.
Ruangan di upayakan agar memiliki pemandangan alam terbuka dan benar-benar
merupakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan. Keuntungan: pegawai merasa
nyaman dan betah bekerja dalam ruangan yang demikian, ketegangan urat syaraf
menjadi berkurang dan menambah udara segar karena siang hari tamanan
mengeluarkan oksigen. Kekurangan: biaya yang dikeluarkan untuk membuat dekorasi
yang demikian adalah mahal dan menggunakan tenaga ahli. Konsep ini banyak
dipakai dikantor-kantor Bank, BUMN dan kantor-kantor perusahaan swasta.
4). Konsep tata ruang kantor
bersekat/terpisah (cellular offices). (Mills dan Standing ford,1984)
yaitu tata ruang kantor yang diberi sekat-sekat dengan ukuran yang bervariatif
untuk suatu bidang, bagian, subbagian atau seksi atau beberapa pegawai dengan
ruang yang terpisah. Masih berkaitan dengan konsep tata ruang kantor diatas,
apabila ditinjau dari ruang lingkup kantor, maka tata ruang kantor dapat dibedakan
dalam beberapa bagian, sebagai berikut:
a. Tata ruang pribadi (private
office): Tata ruang pribadi digunakan untuk berbagai alasan seperti prestis
dan status. Misalnya ruang atasan. Selain itu, pegawai memerlukan private
office apa bila membutuhkan ruangan yang sepi untuk berkonsentrasi dalam
pekerjaan atau pegawai yang bekerja dengan menggunakan alat-alat atau material
yang mahal sehingga memerlukan ruangan tersendiri.
b.
Tata ruangan terbagian yang terdiri dari:
1). General
office area General office area lebih banyak disukai dari pada private
office area. Hal tersebut dilakukan jika: a) Biaya
membuat
private area dirasakan lebih mahal. b) Membutuhkan kemudahan dalam
pengawasan secara langsung terhadap bawahan. c) Suatu saat dimungkinkan adanya
perubahan layout. d) Tidak ingin disulitkan oleh pengaturan penerangan,
sirkulasi udara, alat komunikasi, meubel, furniture.
e) Keterkaitan pekerjaan pelayanan terhadap
administrasi tinggi.f) Adanya asas kebersamaan yang cukup tinggi dan memudahkan
bottomup decision making.
2). Privateofficearea
(Misalnya ruang rapat atau ruang konferensi, ruangtamu, ruang pelayanan dan
sebagainya).
3)Servicearea
(Biasanya merupakan tempat yang kotor atau berisik. Misalnya: ruang dapur,
café, ruang foto kopi, ruang percetakan, dan toilet.
4). Storagearea,digunakan
untuk penyimpanan barang-barang, misalnya ruang penyimpanan bahan mentah,
barang setengah jadi dan ruang arsip.
C.
Asas–Asas Tata Ruang Kantor
Ada 4 (empat) asas pokok tata ruang kantor:
1).
Penggunaan asas jarak terpendek
Asas
pertama adalah asas tata ruang kantor yang mendisain tempat kerja pegawai dan
penempatan alat-alat diletakkan dalam jarak yang sedekat dan sependek mungkin, sehingga
memungkinkan proses penyelesaian suatu pekerjaan kantor dapat dilakukan dengan
cepat. Dalam hal ini garis lurus antara dua titik adalah jarak yang terpendek.
Oleh karena itu penempatan komputer dalam satu ruangan khusus yang jauh dari
jangkauan pegawai tidak dalam garis lurus antara dua titik, apalagi di letakkan
dilantai yang berlainan, merupakan faktor pengabaian dari asas jarak terpendek ini.
Bagaimanapun, sebuah kantor harus berupaya untuk melaksanakan asas ini sejauh
mungkin.
2).
Penggunaan asas rangkaian kerja
Asas
yang kedua adalah menempatkan para pegawai dan alat–alat kantor yang akan
digunakan menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan–urutan peyelesaian
pekerjaan kantor dari pegawai yang bersangkutan. Oleh karena itu, satu komputer
selalu bergandengan dengan satu printer, dengan kertas dan keperluan lainnya
yang berurutan. Asas ini merupakan kelengkapan dari asas mengenai jarak
terpendek
3).
Penggunaan asas penggunaan segenap ruangan yang ada asas ketiga adalah asas
yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada dikantor. Jangan
dibiarkan ada ruangan yang kosong karena alasan kelebihan ruangan. Ruang dimaksud
bukan hanya yang berupa luas lantai saja (ruang datar), melainkan juga ruang yang
vertical keatas maupun kebawah. Jadi, sedapat mungkin tidak ada ruang
yang dibiarkan tidak terpakai.
4).
Penggunaan asas perubahan susunan tempat kerja asas keempat adalah asas tata ruang yang mudah
diubah atau disusun kembali dan perubahannya tidak terlampau sukar serta tidak memakan biaya yang besar. Dengan tata ruang yang berubah, baik layout, warna maupun
letak perabot, akan memberikan suasana yang lebih segar bagi para pegawai dan pelanggan
yang dilayani.
4.
Standar Ruang Kantor
Setiap
kantor harus memiliki persyaratan lingkungan fisik yang harus diperhatikan dan
diatur sebaik baiknya oleh setiap manajer perkantoran modern. Di tahun 1963,
Inggris telah menetapkan Undang-Undang Perkantoran (The Office Act),
yang di dalamnya antara lain memuat beberapa persyaratan atau standar yang
harus dimiliki oleh setiap ruang kantor. Seharusnya pemerintah Indonesia
memiliki peraturan yang serupa bahkan lebih rinci lagi, karena yang menghuni
kantor setiap hari adalah pegawai-pegawai yang menjadi abdi bangsa dan abdi
masyarakat, melebihi hunian hotelber bintang. Standar-standar kantor menurut
The Office Act itu meliputi antara lain:
1. Pemeliharaan kebersihan bangunan kantor, perlengkapan, dan perabotan
harus dilakukan secara rutin dan terus menerus, sehingga tercipta kantor yang
bersih.
2.
Luas ruang kantor tidak boleh
dijejali dan sesak oleh pegawai. Standar yang diperuntukkan bagi setiap pegawai
paling tidak seluas 40 square feet, atau setara dengan ukuran 3,7 m2 bagi
setiap pegawai. Apabila dalam satu ruangan terdapat seorang kepala seksi dengan
4 (empat) pegawai, maka luas ruangan yang harus disiapkan hanya untuk pegawai
adalah 3,7 m x5 pegawai =18,5 m2, belum termasuk ukuran untuk mobiler, perabot
dan peralatan kantor lainnya.
3.
Suhu Udara.
Dalam ruangan kantor perlu
dipertahankan temperatur yang layak untuk sebuah ruang kerja minimum 16 derajat
Celcius sampai 22 derajat Celcius. Dalam setiap ruang kerja perlu di upayakan
secara permanen sirkulasi udara segar atau udara yang telah dibersihkan.
4.
Penerangan Cahaya
Dalam ruang kantor cahaya alami atau
cahaya lampu yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan ruangan harus diupayakan
sedemikian rupa dan perlengkapan penerangan lampu disetiap ruangan harus
terawat dengan baik. Jangan sampai terjadi, ada bola lampu dibiarkan mati.
5.
Fasilitas kesehatan
Kamar kecil, toilet, dan sejenisnya
harus disediakan untuk para petugas serta terpelihara kebersihannya.
6.
Fasilitas cuci dan ruang cuci
muka/tangan dengan air hangat dan dingin berikut sabun dan handuk harus
disediakan secara terus menerus.
7.
Air minum
Air
bersih untuk keperluan minum pegawai harus disediakan melalui pipa air minum
atau disediakan tempat air minum khusus.
8. Tempat pakaian
Dalam
kantor harus disediakan tempat (kapstok) untuk menggantungkan pakaian yang
tidak dipakai pegawai sewaktu kerja serta fasilitas mesin untuk mengeringkan
pakaian pegawai yang basah, karena salju atau karena hujan.
9. Tempat duduk
petugas harus disediakan tempat duduk untuk keperluan bekerja dengan
sandaran kaki bila perluk.
10. Lantai, gang, dan tangga.
Lantai harus dijaga agar tidak mudah orang tergelincir, tangga di beri
pegangan untuk tangan, dan bagian–bagian yang terbuka di beri pagar.
11. Mesin
Bagian mesin yang berbahaya harus diberi pelindung dan pegawai yang
mengoperasikannya harus cukup terlatih
12. Beban berat
Petugas tidak boleh ditugaskan mengangkat, membawa atau memindahkan
beban berat yang dapat mendatangkan kecelakaan
13. Pertolongan pertama pada kecelakaan
Dalam ruang kerja harus disediakan kotak/lemari obat untuk pertolongan
pertama dan perlu disiapkan seorang pegawai atau perawat yang terlatih untuk
memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan.
14. Penjagaan kebakaran
Alat pemadam kebakaran dan sarana untuk mengevakuasi pegawai dari
bahaya kebakaran harus disediakan secara memadai termasuk lonceng (alarm) tanda
bahaya kebakaran.
15. Pemberitahuan kecelakaan
Kecelakaan dalam kantor yang menyebakan kematian atau absen petugas
lebih dari 3 hari harus
dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
5.Faktor-faktor Yang Berhubungan
Dengan Standar Tata Ruang Kantor
Selain standar ruang kantor tersebut diatas, adapula hal-hal penting yang
Mempengaruhi efesiensi dalam pekerjaan perkantoran, yaitu:
1)Cahaya.
Cahaya penerangan yang cukup baik dan memancar dengan tepat diruang kerja pegawai, akan menambah efesiensi kerja para pegawai, karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat,sedikit membuat kesalahan,dan matanya tidak lekas lelah. Banyak ketidakberesan perkerjaan kantor disebabkan penerangan yang buruk,Misalnya ruang terlampau gelap atau pegawai harus bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan.
Cahaya yang abadi/permanen ialah matahari dan cahaya buatan seperti lampu-lampu. Menurut penelitian cahaya matahari mampu menembus 6 sampai 7,5meter dalam ruangan. Oleh karena itu sering digunakan cahaya lampu untuk mengatur penerangan dalam suatu kantor. Cahaya penerangan buatan manusia terbagi 4(empat) yaitu: cahaya langsung seperti lampu-lampu, cahaya setengah langsung. Biasanya dibuat penopang lampu dengan kaca, cahaya setengah tak langsung dan Cahaya tak langsung. Penerangan lampu yang terbaik adalah cahaya tak langsung, karena akan memelihara kesejukan mata.
2)Warna
Warna merah menggambarkan panas dan kegemparan pekerja, dapat menimbulkan emosi. Warna kuning yaitu menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata dan syaraf, dapat menimbulkan perasaan riang gembira,dan warna biru menggambarkan kelembutan langit dan samudra, menyejukkan, keleluasaan, dan ketentraman. Pengaruh warna biru dapat mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah. Menurut penelitian warna-warna yang digunakan dengan gedung perkantoran yaitu: 88% warna putih, 88% campuran warna putih dan hijau, 83% warna abu-abu 81 %warna gading. Warna yang tepat untuk suatu kantor tergantung pada macam dan sifatnya pekerjaan di kantor yang bersangkutan. Jika pekerjaan membutuhkan ketenangan sebaiknya di pakai warna biru pada dinding kantor. Jika pekerjaan merupakan produktivitas di perlukan warna putih.
3)Udara
Manfaat pemasangan sistem yang dapat menjaga kondisi udara yang baik dan stabil akan lebih berharga dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan. Secara teori, apabila tingkat kenyamanan pegawai ditingkatkan, maka tingkat produktivitas akan meningkat dan efesiensi dapat dimaksimalkan. Ketidakhadiran pegawai dapat dikurangi dan pada beberapa kasus ternyata kesehatan pegawai dapat lebih membaik, sehingga biaya kesehatan yang ditanggung oleh kantor dapat diperkecil. Udara untuk AC diruangan kantor biasanya dipakai 16-27 derajat Celcius, tetapi usaha-usaha lain yang dapat dibuat yaitu::
a.Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat AC atau kipas angin
b.Mengusahakan sebanyak mungkin peredaran udara dalam ruangan kerja
c.Mengatur pemakaian kerja yang dipakai oleh para pekerja
4)Suara atau musik
Untuk mengatasi suara yang sering mengurangi efesiensi kerja pegawai, hendaknya diperhatikan letak alat-alat kantor. Usaha lain yang dapat dijalankan dalam kamar yang memakai alat gaduh ialah pada langit-langit atau dinding. Langit-langit atau dinding disarankan untuk memakai lapisan penyerap suara atau membuat kedap suara. Lapisan ini dapat berbentuk karton tebal dan permukaannya memakai lobang–lobang.Cara lain untuk mengurangi kegaduhan misalnya mesin printer yang berisik dapat diberi alas karet busa tipis.Untuk pesawat telepon, ada baiknya dibuatkan bilik kecil yang dapat ditutup rapat. Dengan demikian, pembicaraan takkan terganggu oleh suara mesin tik atau menggangu pegawai lain yang sedang bekerja. Ini juga bermanfaat jika seorang pejabat harus membicarakan sesuatu yang besifat rahasia, sehingga tidak boleh di dengar pegawai sekelilingnya.Suatu cara yang akhir-akhir ini dijalankan diluar negeri untuk menambah efesiensi kerja ialah penggunaan musik.
Dari percobaan-percobaan telah terbukti bahwa lagu-lagu yang tenang dan lembut dapat mengurangi ketegangan syaraf dan kebosanan serta menambah kegembiraan kerja.
6.Memilih Peralatan Kantor
Layout kantor tidak luput dari keberadaan peralatan maupun mobiler yang akan digunakan oleh sebuah kantor. Meskipun layout bagus, namun apabila peralatan yang dimiliki telah usang, maka tujuan penataan layout tidak tercapai. Demikian juga, apabila mobiler yang digunakan kurang sesuai dengan konsep layout yang dipakai. Misalnya, konsep kantor terbuka, namun furnitur yang digunakan cenderung sulit dimodifikasi penempatannya sehingga akan menyulitkan administrator maupun pegawai itu sendiri.
Dengan demikan didalam merencanakan layout kantor perlu mempertimbangkan faktor-
faktor pengadaan peralatan dan furnitur kantor. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih peralatan kantor menurut Quible(2001:103) adalah sebagai berikut:
1)Tujuan penggunaan peralatan.
Sebelum memilih peralatan, tujuan penggunaan peralatan itu harus ditentukan lebih dahulu. misalnya, apakah aktivitas pekerjaan administrasi tergantung sepenuhnya pada peralatan tersebut atau hanya sebagian saja. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah perusahaan sering membeli atau menyewa peralatan yang terlalu canggih dari pada yang dibutuhkan, hanya untuk prestise atau karena di buju kole pemasok.Untuk itu, sebaiknya pembelia peralatan baru dikantor (misalnya ,mesinfotokpi atau scanner baru)
harus melibatkan pegawai yang paham dengan aktivitas maupun teknologi yang dibutuhkannya.
2)Menentukan peralatan yang sesuai.
Setelah peralatan ditentukan, memilih merek peralatan yang akan digunakan juga menjadi pertimbangan yang penting. Hal ini sangat penting
berkaitan dengan layanan purna jual yang disediakan mereka tersebut maupun harga
jual kembali jika kantor nantinya berencana meng-upgrade peralatan dengan yang baru.
3)Tingkat kegunaan peralatan.
Setelah beberapa merek telah didapat dan
diketahui,tingkat kegunaan alat yang dibeli itu harus dipertimbangkan,apakah alat
itu bisa diharapkan memenuhi kebutuhan kantor secara maksimal atau tidak. Dewasa
ini banyak pemasok peralatan kantor yang menawarkan solusi all-in-one, misalnya
mesinfotokopi, scanner, printer,dan faksimile. Solusi yang terintegrasi tersebut
menjadikan harga-harga relatif mahal. Oleh karena itu, hendaknya kantor mempertimbangkan
apakah kegunaan yang ditawarkan tersebut memang sangat diperlukan bagi aktivitas
dikantor.
4)Spesifikasi peralatan.
Untuk beberapa peralatan, spesifikasi
harus ditentukan terlebih dahulu, yang mahal,yang murah, karena akan menyangkut
penempatan peralatan diruangan, jumlah listrik yang dibutuhkan, pemasangannya,dipakai
untuk orang banyak dan struktur yang dibutuhkan. Spesifikasi teknis maupun fisik
dari peralatan sebaiknya dijadikan bahan pertimbangan.
5)Biaya peralatan.
Biaya peralatan mempunyai dampak yang
signifikan terhadap pengembalian investasi kantor. Meskipun kegunaan peralatan itu
sangat penting, tetapi efisiensi kantor juga harus tetap dipertimbangkan. Jangan
beli peralatan baru yang membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi. Seperti
pemasangan printer berwarna, pasti akan membutuhkan biaya operasional yang cukup
tinggi. Untuk itu, analisis yang mendalam perlu dilakukan. Misalnya, jika penggunaan
printer hitam putih sudah memadai, pemasangan printer berwarna mancapai 3-5 kali harga toner hitam putih tidak perlu dilakukan.
6)Proses Operasional Peralatan.
Beberapa tipe peralatan membutuhkan perlengkapan
khusus, seperti alat foto kopi dan printer. Banyak printer baru membutuhkan cartridge
atau toner orisinal dengan harga sangat mahal. Apakah kantor kita memang membutuhkan
peralatan seperti ini,ataukah cukup dengan pemakaian printer lama yang bisa diisi
ulang.
7)Fitur Keamanan
Fitur keamanan perlu dipertimbangkan,
walaupun beberapa peralatan kantor dianggap tidak berbahaya, namun fitur ini tetap
harus dipertimbangkan. Banyak menyediakan user id dan password yang sulit untuk
dioperasikan oleh pegawai dan susah memanfaatkannya, seperti mesin fotokopi atau
printer berkecepatan tinggi yang berbiaya operasi sangat tinggi.
8)Fleksibilitas Peralatan.
Fleksibilitas peralatan juga sangat penting.
Apakah peralatan itu dapat dimodifikasi dengan beberapa komponen lain, jika dibutuhkan.
Apabila dapat dilakukan, maka peralatan itu harus dibeli. Kantor harus menghindari peralatn yang diproduk oleh beberapa produsen
yang tidak menjadikan perlatannya kompatibel dengan peralatan lain, misalnya komputer
produk dari Apple Computer, yang tidak fleksibel dalam pengoperasiannya.
9)Kemudahan Penggunaan Peralatan,
Tidak Perlu Training Pegawai Lebih Dulu
Hal yang juga dipertimbangkan adalah kemudahan
penggunaan peralatan, karena beberapa peralatan tidak mudah digunakan dan membutuhkan
training tambahan, yang membutuhkan waktu
dan biaya yang seharusnya bisa dihindari jika peralatannya mudah dioperasikan.
10)Kecepatan Operasi Peralatan.
Pada beberapa perusahaan kecepatan peralatan
menjadi pertimbangan penting. Apabila peralatan yang dibutuhkan dengan cepat tidak
dapat disediakan oleh supplier karena harus indent terlebih dahulu, hendaknya organisasi
mempertimbangkan supplier yang dapat menyediakannya dengan cepat.
11)Masukan Dari Operator Peralatan.
Pegawai yang akan mengoperasikan peralatan
kantor yang canggih, sebaiknya sering kalii diberikan kesempatan memberikan masukan
dalam menentukan peralatan yang akan dipilih.
12)Standardisasi Peralatan.
Penggunaan hanya beberapa merek tertentu
akan menghasilkan standardisasi peralatan kantor yang memberikan beberapa keuntungan
saat membeli dan merawatnya. Keuntungan lain adalah kemudahan bagi pegawai
untuk mengoperasikannya, karena penggunaannya mempunyai kesamaan atau dapat diintegrasikan
dengan peralatan lain. Tetapi, apakah iniefektif ? Kadang-kadang tidak efektif.
Apabila kantor hanya menggunakan 1 atau 2 merek saja dapat menimbulkan tingkat ketergantungan
yang tinggi, sehingga apabila ada gangguan supply atau kenaikan harga spareparts
yang sangat signifikan, kantor tidak dapat dengan cepat beralih kesupplier yang
lain. Oleh karena itu, Subbag Umum selaku manajer pengadaan dan perlengkapan, perlu
mempertimbangkan diversifikasi peralatan kantor jika hal tersebut dianggap lebih
efektif dan efisien.
7.Penataan Ulang Tata Ruang Kantor
Penataan ulang perlu dilakukan setiap
kantor karena timbulnya berbagai masalah atau perubahan. Masalah atau perubahan
tersebut diantaranya:
1)Layout ruang kantor yang sudah
ada menimbulkan hambatan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaan.
2)Adanya keluhan dari pegawai yang disebabkan
kondisi lingkungan fisik tempat kerja.
3)Mulai menurunnya citra pelayanan dimata
pelanggan atau tamu kantor.
4)Organisasi yang semakin berkembang membuat
struktur organisasi lebih kompleks sehingga job description yang semakin
banyak membutuhkan lebih banyak pegawai baru untuk mendudukinya.
5)Tata ruang yang sudah ada perlu disegarkan
kembali sehingga tidak kotor dan monoton yang dapat menimbulkan kebosanan.
Berikut adalah beberapa contoh penataan Tata Ruang
Kantor :
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Mendisain tata ruang kantor harus mempertimbangkan interrelasional tiga
komponen
,yaitu
peralatan, alurkerja, dan parakaryawan. Oleh karenanya, interrelasional ketiga
komponen tersebut harus dipelajari dan dianalisis didalam proses perencanaan
tata ruang kerja karyawan secara efisien. Office layout atau penataan
ruang termasuk didalamnya penataan letak perabot kantor merupakan prasyarat
penting dari manajemen perkantoran, karena layout memberikan banyak keuntungan
atau manfaat bagi satuan organisasi/ satuan kerja yang bersangkutan dalam
memproses dan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor (officework), aktivitas
tata usaha dan mekanisme kantor dapat mengalir secara lancar, berpengaruh besar
terhadap produktivitas kerja pegawai, memberikan efek pelayanan prima kepada
para pelanggan (warga masyarakat) yang dilayani dan memberikan kesan yang
menyenangkan bagi tamu yang datang mengunjungi kantor. Ruang kerja kantor
dirasakan langsung oleh penggunanya yaitu para pegawai dan berpengaruh besar
terhadap fisik maupun psikologis mereka. Oleh karenanya kelalaian menyusun
ruang kerja tersebut dapat menghambat
produktifitas kerja kantor.
2.
Saran
Kantor-kantor pemerintah perlu menerapkan office layout sesuai
dengan konsep teori para ahli manajemen perkantoran modern, karena akan
memberikan keuntungan yang banyak bagi kantor itu sendiri terutama dibidang
produktifitas kerja. Fokus perhatian tataruang kantor yang utama harus
ditujukan kepada pegawai yang menghuni sebuah kantor selama 7,5 jam sehari,
untuk membuat mereka merasa puas, betah dan nyaman mengerjakan pekerjaan kantor
(officework,) tidak merasa jenuh, stres atau tertekan dan cepat-cepat
mau pulang dari kantor. Fokus kedua adalah peralatan dan alur kerja. Sudah
waktunya kantor-kantor pemerintah meniru tata ruang kantor swasta dan bank yang
memprioritaskan kenyamanan bagi pegawai dan bagi tamu yang mengunjungi kantor.
DAFTAR PUSTAKA
1. GeorgeR.Terry.1975.Office Managementand Control:The Administratif
Managing of Information, Seventh Edition. London
2. Richard D.Irwin,Inc.Littlefield,Cet.all.1985.Officeand
Administrative Management.New Delhi:Prentice Hallof India.
3. Mills, Geoffry, et. all. 1990. Modern Office Management. London:
Pitman Publicity Limited. Soetrisno dan Brisma Renaldi. 2009. Manajemen
Perkantoran Modern (Modul Diklat Prajabatan Golongan Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara RI
4.
Sukoco, Badri Munir.2007.Manajemen
Administrasi Perkantoran Modern.Jakarta: Erlangga.
5. The Liang Gie.2007.Adminstrasi Perkantoran Modern, Edisikeempat.Yogyakarta:Liberty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar