JASA DAN MEDIA KOMUNIKASI PERKANTORAN
Oleh Kelompok : 15
Ø Mery
Fitria Kurniasari (120412423454)
Ø Aang
Permana Saputra (120412423463)
Ø Tara
Diptya A
(120412423476)
Ø Achmad Andrianto (120412423486)
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
DAFTAR ISI
Pendahuluan
................................................................................................................. i
Kata
pengantar .............................................................................................................. ii
Daftar
isi
....................................................................................................................... iii
Bab
1 Pendahuluan
A. Latar
belakang
.................................................................................................. 1
B. Rumusan
masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan
dan manfaat
.......................................................................................... 1
Bab
2 Pembahasan
1. Pengertian
komunikasi
..................................................................................... 2
2. Unsur-unsur
dan fungsi komunikasi
................................................................ 2
3. Alat-alat
komunikasi kantor dan fungsinya
..................................................... 3
4. Bentuk
Komunikasi Kantor dan Ruang Lingkup Media Komunikasi ............. 5
5. Ruang Lingkup Media Komunikasi Kantor
..................................................... 8
Bab
3 penutup
A.
Kesimpulan
....................................................................................................... 12
B. Daftar
pustaka ................................................................................................... 13
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi
Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Administrasi perkantoran tentang Jasa Dan Media Komunikasi
Kantor.
Dalam penyusunan materi ini, tidak sedikit
hambatan yang dihadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen
pembimbimg, sehingga kendala yang dihadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang Jasa Dan Media Komunikasi Kantor,
yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa Politeknik Negeri Malang. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu kepada dosen pembimbing beserta
teman-teman kami meminta masukan demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa
yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Malang, 14 Februari
2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek
kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor yakni
komunikasi yang terjadi dan berlangsung dalam kantor, atau ada yang menyebut
dengan istilah tata hubungan kantor (Office comunitation).
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau
gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan
penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan
tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang
menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan
itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan.
Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dan proses komunikasi
?
2.
Apakah unsur – unsur dan fungsi
komunikasi ?
3.
Apa saja macam alat komunikasi
kantor beserta fungsinya ?
4.
Bagaimana bentuk komunikasi kantor
dan ruang lingkup media komunikasi ?
C. Tujuan dan Manfaat
1.
Mengetahui arti dari komunikasi
2. Mengetahui
unsur – unsur dan fungsi komunikasi
3. Mengetahui
fungsi dari alat – alat komunikasi kantor
4. Mengetahui
bentuk komunikasi kantor
5. Mengetahui
ruang lingkup media komunikasi kantor
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berpangkal pada
perkataan Latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata
dalam bahasa Latin Communico yang artinya membagi berbagai definisi komunikasi,
beberapa pendapat parah ahli yaitu:
- Everett M. roger
(pakar sosiologi pedesaan amerika ). Komunikasi adalah proses dimana suatu
ide dialihkan dari sumber kepada satu peneriama atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka.
- Roger dan D.
Lawrence Kincaid. Komunikasi adalah sebuah proses dimana dua orang atau
lebih membentuk atau melakukan peraturan informasi dengan satu sama
lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
mendalam.
Dari beberapa definisi
tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan saluran
komunikasi yang diharapkan menimbulkan umpan balik dari komunikan, dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Proses komunikasi, menurut Onong Uchjana Effendy (2001:11-16) terbagi
menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
- Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer
adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang (symbol)
sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lain sebaginya yang secara langsung
mampu “menerjemahkan’ pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
- Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara
sekunder adalah penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain menggunakan
alat atau sarana sebagai media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena
komunikan sebagai sasarannya berada di tempat relatif jauh atau jumlahnya banyak.
Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan banyak
lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.
2. Unsur – Unsur dan Fungsi Komunikasi
Unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasia adalah:
1.
Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
2. Pesan : ide atau informasi
yang disampaikan
3. Media : sarana komunikasi
4. Komunikan : audience,
pihak yang menerima pesan
5. Pengaruh : informasi
yang di sampaikan berpengaruh
6. UmpanBalik : respon dari komunikan
terhadap pesan yang diterimanya
7. Lingkungan : tempat terjadinya
perpindahan informasi
Fungsi Komunikasi :
1.
Fungsi kontrol
, ini
dapat digunakan untuk mengontrol pekerjaan karyawan dan sekaligus melengkapi
komunikasi informal
2.
Fungsi
motivasi, untuk mengkomunikasikan feedback pada karyawan
3.
Fungsi
emosi, untuk mengekspresikan segala sesuatu yang dirasakan kepada sesama pekerja
4.
Fungsi
informasi, untuk memperlancar pengambilan keputusan yang
dilakukan.
3. Alat – Alat Komunikasi Kantor
Beserta Fungsinya
1.
Telephone
Peralatan teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh menggunakan suara. Telephone ada tiga macam :
Peralatan teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh menggunakan suara. Telephone ada tiga macam :
a.
Fixphone (deskphone)yaitu alat komunikasi yang berbentuk
Pesawat Sambungan Tekan Nomor dengan menggunakan kabel yang sifatnya permanen
yang tidak bisa dipindah ketempat yang tidak ada kabel jaringannya. Contoh
jenis telphone ini adalah telpone yang dipakai dirumah-rumah atau kantor
menggunakan kabel telkom.
b.
Phone Celluler, yaitu alat komunikasi tanpa kabel
yang berupa pesawat celuler yang bentuknya cukup kecil yang dapat dibawa pergi
sampai keluar kota. Pesawat celluler ini harus menggunakan kartu jaringan agar
dapat digunakan .sering disebut dengan handphone karena pesawat ini digunakan
cukup ditaruh ditangan . contoh Telephone jenis ini ada 2 macam, yaitu GSM
seperti Mentari Simpati,Xl, Matrik,dan CDMA seperti Flexi, Fren, Esia,
Starone,Ceria adapun merek-merek yang sering digunakan adalah Nokia, Samsung, Apple, Sony
Erricson.
c.
Fixphone celluler (wirless deskphone) yaitu perlatan komunikasi yang berbentuk
telphone duduk tanpa kabel yang dapat dipindah ketempat lain.
Telepon jenis ini harus menggunakan kartu jaringan khusus CDMA seperti felxi,
ceria, fren atau Esia.
2.
Faximile (fotocopy jarak jauh)
Perlatan komunikasi yang digunakan
untuk mengirim tulisan kepada sesama alaat tersebut melalui sambungan
telephone. Contoh merek : Brother: Canon, HP, Epson dll.
3.
Telegraph
Perlatan komunikasi yang digunakan
untuk mengirim sandi melalui jaringan telephone. peralatan ini cikal bakal teknologi
modern.
Perlatan komunikasi yang digunakan
untuk menerima pesan teks melalui jaringan tanpa kabel.
5. Walky
talky
Peralatan komunikasi
antara dua orang menggunakan pesawat khusus (HT) tanpa kabel menggunakan gelombang
11 meter atau 2 meter. Komunikasi alat
ini tidak memerlukan biaya atau tarif ,namun komunikasinya secara bergantian
dan dapat didengarkan oleh orang lain pada gelombang yang sama. Komunikasi
jenis ini sering dinamakan brik-brikan ,dan yang sering menggunakan komunikasi
dengan alat ini adalah pihak kepolisian dilapangan.
4. Bentuk Komunikasi Kantor
Komunikasi yang berlangsung
dalam kantor berupa komunikasi intern dan komunikasi ekstern. Komunikasi intern
adalah semua pesan yang dikirm dan diterima di dalam suatu organisasi baik yang
formal maupun informal (Slamet Soesanto, 2001:84). Sedangkan menurut L.G.
Wursanto (1987:41) komunikasi intern yaitu “komunikasi yang berlangsung di
dalam organisasi. Komunikasi ini hanya berlangsung di dalam lingkungan itu
sendiri”. Pada komunikasi intern kita dapat menemukan tiga dimensi yaitu:
1. Komunikasi
vertikal
Komunikasi vertikal yakni komuniksi dari
atas ke bawah (down ward communication)
dan dari bawah ke atas (upward
communication), adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari
bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two way traffic communication). (Onong Uchjana Effendy, 2001:123).
Komunikasi ke atas maksudnya
komunikasi bawahan ke atasan, komunikasi ini terjadi dari hierarki wewenang rendah
ke hierarki wewenang lebih tinggi. Sebaliknya komunikasi ke bawahan adalah dari
wewenang tinggi ke hierarki wewenang lebih rendah. Sehubungan dengan hal
tersebut, Arni Muhammad (1995:108) berpendapat bahwa: Komunikasi ke bawah
menunjukkan arus pesan yang mengalir dari atasan atau para pimpinan kepada
bawahannya. Kebanyakan komunikasi ke bawah digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan pesan tersebut
biasanya berhubungan dengan pengarahan tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan
dan kebijaksanaan umum.
Selanjutnya Arni
Muhammad (1995:116) juga mengatakan bahwa: Yang dimaksud dengan komunikasi ke
atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat
yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini
adalah pemberian balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan.
Komunikasi ke atas mempunyai beberapa fungsi menurut Pace (dalam Arni Muhammad,
1995:117) adalah sebagai berikut:
Dengan adanya komunikasi ke atas supervisor dapat
mengetahui kapan bawahannya siap untuk diberi informasi dari mereka dan
bagaimana baiknya mereka menerima apa yang disampaikan karyawan.
a)
Arus
komunikasi ke atas memberikan informasi yang berharga bagi pembuatan keputusan.
b)
Komunikasi
ke atas memperkuat operasi dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dengan
jalan memberikan kesempatan untuk menanyakan pertanyaan, mengajukan ide-ide,
saran-saran tentang jalannya organisasi.
c)
Komunikasi
ke atas memperbolehkan, bahkan mendorong dasas desus muncul dan membiarkan
supervisor mengetahuinya.
d)
Komunikasi
ke atas menjadikan supervisor dapat menentukan apakah bawahan menangkap arti
seperti yang dia maksudkan dari arus informasi yang ke bawah.
e)
Komunikasi
ke atas membantu karyawan mengatasi masalah-masalah pekerjaan mereka dan
memperkuat keterlibatan mereka dalam tugas-tugas organisasi.
Dari pernyataan di atas dapat disimak bahwa dalam komunikasi
vertikal yang menjadi komunikator bisa pimpinan atau bawahan, juga yang menjadi
komunikan bisa pimpinan atau bawahan tergantung dari kepentingannya
masing-masing.Komunikasi dari atas ke bawah yaitu pimpinan sebagai komunikator
dan bawahan sebagai komunikan dengan maksud untuk memberikan pengertian atau
wewenang kepada bawahan untuk melakukan suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan
dalam kedudukannya sebagai anggota organisasi. Komunikasi tersebut biasanya
dilakukan dalam bentuk:
a. Pemberian perintah, instruksi dan petunjuk
b. Informasi atau pengarahan
c. Ceramah
d. Teguran
e. Penjelasan
Sebaliknya
komunikasi vertikal dari bawahan ke atasan, bawahan bertindak sebagai
komunikator sedangkan pimpinan bertindak sebagai komunikan, dengan maksud untuk
memberikan bahan-bahan atau keterangan yang diperlukan oleh pimpinan, juga
sebagai saluran bagi penyampaian pikiran-pikiran atau perasaan-perasaan para
karyawan, maka realisasi dari bentuk komunikasi ini antara lain:
a)
Laporan
b)
Usulan-usulan
c)
Saran-saran
d)
Keluhan-keluhan
e)
Gagasan
dan pendapat
Dari uraian-uraian
di atas, jelaslah bahwa dalam suatu organisasi komunikasi dua arah secara timbal
balik sangat penting sekali demi terciptanya kerjasama dan kesatuan langkah
dalam mencapai tujuan.
Untuk lebih jelasnya mengenai
komunikasi vertikal ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2
Komunikasi Vertikal Melalui Rantai Komando dalam Struktur Organisasi
Sumber: L.G. Wursanto, Etika Komunikasi Kantor, Yogyakarta: Kanisius, 1987:4
2. Komunikasi
Horizontal
Komunikasi horizontal adalah
komunikasi secara mendatar, biasanya komunikasi ini dilakukan oleh antar
anggota staf, sesama karyawan dan sebagainya. Komunikasi horizontal pada
umumnya bersifat pemberian informasi antara pimpinan satuan unit yang berhubungan
dengan pelaksanaan kebijaksanaan pimpinan sehingga tidak mengandung unsur
perintah. Dengan demikian komunikasi horizontal perlu bagi pelaksanaan
koordinasi.
Jika tadi kita ketahui
komunikasi vertikal lebih bersifat formal maka komunikasi ini sifatnya lebih
cenderung nonformal. Komunikasi ini sering terjadi di luar waktu kerja,
disela-sela waktu istirahat, rekreasi, dan setelah tugas pekerjaan.
Komunikasi horizontal atau ke
samping mempunyai peranan penting untuk mengkoordinasikan kegiatan, dapat
membantu interaksi dalam pelaksanaan tugas pekerjaan, sehingga suasana menjadi
lebih akrab dan tidak formal. Komunikasi horizontal dapat dilakukan dengan
berbagai cara:
Secara langsung, dilakukan dengan cara:
1.
Rapat
pimpinan, rapat dinas.
2.
Rapat
kerja, musyawarah kerja.
Secara tidak langsung, dengan cara:
1.
Lisan,
misalnya melalui telepon
2.
Tertulis,
misalnya menggunakan memo, nota dan surat kabar.
(I.G. Wursanto, 1987:53)
Bentuk realisasi dari komunikasi ini berupa antara lain:
1. Penyampaian informasi
2. Surat tembusan
3. Rapat koordinasi
Komunikasi ini
menimbulkan rasa kebersamaan dan mengurangi konflik-konflik yang mungkin
timbul, dan menunjang terciptanya koordinasi yang baik antar karyawan.
c. Komunikasi
Diagonal
Komunikasi diagonal menurut Onong Uchjana Effendy
(2001:125) disebut juga komunikasi silang (cross
communication) adalah komunikasi antara pimpinan seksi dengan karyawan
seksi lain. Kemudian I.G. Wursanto menyatakan bahwa: Komunikasi diagonal adalah
komunikasi yang berlangsung antara karyawan pada tingkat kedudukan yang berbeda
pada tugas atau fungsi yang berbeda dan tidak mempunyai wewenang langsung
terhadap pihak lain (1987:53).
Komunikasi diagonal sama pentingnya dengan pelaksanaan
arah komunikasi lainnya meskipun berbeda tingkatan dan kewenangannya namun
melalui komunikasi ini masing-masing pihak akan memperoleh informasi yang
bermanfaat bagi pelaksanaan kerja. Secara jelas komunikasi diagonal dapat
dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 3
Komunikasi
Diagonal
5. Ruang Lingkup Media Komunikasi Kantor
Komunikasi merupakan salah satu
kegiatan rutin dari suatu kantor. Berdasarkan hasil
dari suatu penelitian, diketahui bahwa antara 75% sampai
90% dari waktu kerja kita, kita pergunakan untuk komunikasi.
1.
5%
dipergunakan untuk menulis
2.
10%
dipergunakan untuk membaca
3.
35%
dipergunakan untuk berbicara dan
4.
50%
dipergunakan untuk mendengarkan.
(Jiwanto dalam I.G.
Wursanto, 1987:29)
Oleh karena itu
komunikasi kantor harus efektif, yaitu pesan yang disampaikan haru diterima
dengan baik oleh komunikan. Agar komunikasi efektif, komunikator harus
merencanakan komunikasi dengan baik, yaitu merumuskan pesan dengan jelas,
menggunakan cara yang dapat dimengerti oleh penerima pesan, menyampaikan pesan
secara lengkap, dilakukan dalam waktu yang tepat serta menggunakan media yang
benar. Keberhasilan komunikasi
yang dilaksanakan dalam kantor tidak akan tercapai dengan baik jika tidak ada
usaha-usaha untuk mencapai komunikasi yang efektif. Dalam usaha mencapai
komunikasi yang efektif ini terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.Scot M. Cultip dan Allen H. Center (dalam I.G. Wursanto,
1987:68-70), mengemukakan faktor-faktor yang menyebabkan komunikasi efektif. Faktor-faktor
tersebut terdiri atas tujuh faktor sehingga disebut dengan the seven c’s communication, yaitu sebagai berikut:
a.
Credibility
(kepercayaan)
Dalam komunikasi antara komunikator
dengan komunikan harus saling mempercayai. Kalau tidak ada unsur saling
mempercayai, komunikasi tidak akan berhasil atau menghambat komunikasi.
b.
Context
(perhubungan pertalian)
Keberhasilan
komunikasi berhubungan erat dengan situasi atau kondisi lingkungan pada waktu
komunikasi berlangsung. Misalnya situasi atau keadaan yang sedang kacau
komunikasi akan terhambat sehingga komunikasi tidak berhasil.
c.
Content
(kepuasan)
Komunikasi harus dapat
menimbulkan rasa kepuasan, antara kedua belah pihak. Kepuasan ini akan tercapai
apabila si berita dapat dimengerti oleh pihak komunikan dan sebaliknya pihak
komunikan mau memberikan reaksi atau respons kepada pihak komunikator.
d.
Clarity
(kejelasan)
Kejelasan yang dimaksud
adalah kejelasan yang meliputi akan kejelasan isi berita, kejelasan akan tujuan
yang hendak dicapai, kejelasan istilah-istilah yang dipergunakan dalam
pengoperan lambang-lambang.
e.
Capability
and Consistency (kesinambungan dan konsistensi)
Komunikasi harus dilakukan terus menerus
dan informasi yang disampaikan jangan bertentangan dengan informasi yang
terdahulu.
f.
Capability
of Audience (kemampuan pihak penerima berita)
Pengirim berita harus disesuaikan dengan kemampuan dan
pengetahuan pihak penerima berita. Janganlah mempergunakan istilah-istilah yang
kemungkinan tidak dimengerti oleh pihak penerima berita.
g.
Channels
of distribution (saluran pengiriman berita)
Agar komunikasi
berhasil, hendaknya dipakai saluran-saluran komunikasi yang sudah biasa
dipergunakan dan sudah dikenal oleh umum.Saluran komunikasi yang sering
dipergunakan, bisa melalui radio, televisi dan telepon.
Media komunikasi
yang tepat akan menunjang keberhasilan kerja dalamkomunikasi. Komunikator harus
mampu memutuskan media komunikasi mana yang akan dipakai dari media komunikasi
yang ada di kantor.
Macam-macam media komunikasi
yang dipergunakan oleh kantor telah dirancang sebagai suatu sistem komunikasi
kantor, menurut J.C. Denyer (dalam The Liang Gie, 1992:63), mengklasifikasikan
media komunikasi kantor menjadi:
1. Sistem
komunikasi tulisan (writen communication)
Ini meliputi surat yang
dikirim melalui pos atau petugas pengantar sendiri, telegram dan warkat
tertulis lainnya.
2. Sistem
komunikasi lisan (oral communication)
Ini meliputi telepon
untuk hubungan ke luar maupun ke dalam kantor sendiri, radio atau hanya corong
udara.
3. Sistem
mekanis (mechanical system)
Ini
meliputi pipa udara, ban berjalan, sampai televisi
4. Sistem
panggilan tugas (staff location system)
Sistem komunikasi ini
dipakai untuk mencari, menemukan dan memanggil seseorang petugas dalam
lingkungan pembangunan atau badan usaha yang luas seperti, misalnya: manajer
produksi di beberapa pabrik atau dokter di hospital, caranya meliputi sistem
radio, pengeras suara, bunyi, bel atau tanda lampu.
Karena
komunikasi yang berlangsung di dalam kantor dan di luar kantor, maka media
komunikasi pun dapat dikelompokkan menjadi media komunikasi intern dan media
komunikasi ekstern, pembagian media ini dikemukakan oleh I.G. Wursanto
(1087:83) dengan mengklasifikasikan berdasarkan sifat media komunikasi antara lain :
a) Media
Komunikasi Eksternal
Media komunikasi eksternal menurut sifatnya:
1.
Media cetak, ialah
segala barang cetak seperti surat kabar, majalah, brosur, pamflet, buletin dan
sebagainya.
2.
Media visual, ialah
media yang dapat dilihat seperti film, televisi, foto, lukisan, pameran.
3.
Media
auditif, ialah media yang dapat di dengar. Termsuk
media ini, misalnya radio, telepon, tape, recorder, gramafon.
4.
Media audio-visual,
ialah media yang dapat dilihat maupun media yang dapat didengar. Termasuk media
ini, misalnya televisi, film, video.
Beberapa jenis media
komunikasi eksternal yang sering atau umum digunakan adalah pers, radio, pameran, film dan televisi,
b) Media
komunikasi internal
Media komunikasi internal ialah media yang
dipergunakan dalam komunikasi internal. Komunikasi internal kami namakan
komunikasi kantor, yaitu komunikasi yang berlangsung dalam suatu kantor.
1.
Saluran
media komunikasi internal tertulis:
·
Uraian
tugas
·
Buku
pedoman (manual handbook)
·
Majalah
atau buletin
·
Memo
atao nota dalam
·
Papan
pengumuman
·
Laporan
tahunan
·
Penyusunan
anggaran
2.
Saluran
media komunikasi ke atas tertulis
·
Menyediakan
kotak saran
·
Mengadakan
suggesion plan
·
Grievance procedure, bertujuan untuk mengetahui keluhan, keinginan, tuntutan
para karyawan, serta masalah lain yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas
pekerjaan, dengan cara menyediakan formulir yang harus diisi oleh para
karyawan, baik dengan menyebutkan identitas para karyawan maupun tidak
menyebutkan identitas para pegawai yang bersangkutan.
c) Saluran
media komunikasi internal lisan
Saluran media komunikasi internal lisan, antara lain
dapat meliputi: rapat kerja laporan, telepon, pertemuan, wawancara, kunjungan
dan konferensi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Komunikasi merupakan faktor yang strategis dalam
menunjang pencapaian tujuan organiasi.
2. Komunikasi kantor adalah proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dengan menggunakan bahasa
tertentu, yang terjadi pada suatu kantor.
3. Komunikasi kantor terdiri atas komunikasi vertikal,
komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
4. Pembagian macam-macam media komunikasi merupakan suatu
cara untuk mempelajari media komunikasi kantor dalam perencanaan penggunaan
media komunikasi sehingga komunikasi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan
efisien.
5. Tidak setiap komunikasi berlangsung efektif. Oleh karena
itu dalam komunikasi harus memperhatikan faktor-faktor determinan efektivitas
komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
·
Komaruddin,
1993, Manajemen Kantor Teori dan Praktek,
Bandung: Trigenda Karya
·
Komaruddin,
2001, Asas-asas Manajemen Perkantoran, Bandung:
Kappa Sigma
·
Mills, Geoffrey, dan
Standingford, Oliver, 1991, Manajemen
Perkantoran Modern, Jakarta: Binarupa Aksara
·
Soesanto,
Slamet, 2001, Administrasi Kantor
Manajemen dan Aplikasi, Jakarta: Djambatan
·
The
Liang Gie, 1992, Administrasi Perkantoran Modern¸Yogyakarta:
Liberty
·
Wursanto,
I.G., 1987, Etika Komunikasi Kantor, Yogyakarta;
Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar