Minggu, 19 Januari 2014

JASA DAN MEDIA KOMUNIKASI PERKANTORAN

JASA DAN MEDIA KOMUNIKASI PERKANTORAN










Oleh Kelompok : 15
Ø  Mery Fitria Kurniasari (120412423454)
Ø  Aang Permana Saputra           (120412423463)
Ø  Tara Diptya A                         (120412423476)
Ø  Achmad Andrianto                 (120412423486)
                       


MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG




DAFTAR ISI
Pendahuluan .................................................................................................................         i
Kata pengantar ..............................................................................................................         ii
Daftar isi .......................................................................................................................         iii
Bab 1 Pendahuluan 
A.    Latar belakang ..................................................................................................         1
B.     Rumusan masalah .............................................................................................         1
C.     Tujuan dan manfaat ..........................................................................................         1
Bab 2 Pembahasan
1.      Pengertian komunikasi .....................................................................................          2
2.      Unsur-unsur dan fungsi komunikasi ................................................................          2
3.      Alat-alat komunikasi kantor dan fungsinya .....................................................          3
4.      Bentuk Komunikasi Kantor dan Ruang Lingkup Media Komunikasi .............         5
5.      Ruang Lingkup Media Komunikasi Kantor .....................................................         8
Bab 3 penutup
A.    Kesimpulan .......................................................................................................         12
B.     Daftar pustaka ...................................................................................................        13


KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  bagi  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Administrasi perkantoran tentang Jasa Dan Media Komunikasi Kantor.
Dalam penyusunan materi ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dosen pembimbimg, sehingga kendala yang dihadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Jasa Dan Media Komunikasi Kantor, yang kami sajikan berdasarkan berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Politeknik Negeri Malang. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu kepada dosen pembimbing beserta teman-teman kami meminta masukan demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.











Malang, 14 Februari 2013


Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor yakni komunikasi yang terjadi dan berlangsung dalam kantor, atau ada yang menyebut dengan istilah tata hubungan kantor (Office comunitation).
Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.  Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.
Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan/ ide; ada yang menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon berupa tanggapan terhadap pesan.  Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.

B.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan proses komunikasi ?
2.      Apakah unsur – unsur dan fungsi komunikasi ?
3.      Apa saja macam alat komunikasi kantor beserta fungsinya ?
4.      Bagaimana bentuk komunikasi kantor dan ruang lingkup media komunikasi ?

C.      Tujuan dan Manfaat

1.      Mengetahui arti dari komunikasi
2.      Mengetahui unsur – unsur dan fungsi komunikasi
3.      Mengetahui fungsi dari alat – alat komunikasi kantor
4.      Mengetahui bentuk komunikasi kantor
5.      Mengetahui ruang lingkup media komunikasi kantor



BAB II
PEMBAHASAN

1.       Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan Latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin Communico yang artinya membagi berbagai definisi komunikasi, beberapa pendapat parah ahli yaitu:
  1. Everett M. roger (pakar sosiologi pedesaan amerika ). Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu peneriama atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
  2. Roger dan D. Lawrence Kincaid. Komunikasi adalah sebuah proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan peraturan informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan saluran komunikasi yang diharapkan menimbulkan umpan balik dari komunikan, dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Proses komunikasi, menurut Onong Uchjana Effendy (2001:11-16) terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
  1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lain sebaginya yang secara langsung mampu “menerjemahkan’ pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
  1. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi.

2.       Unsur – Unsur dan Fungsi Komunikasi

Unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasia adalah:
1.      Komunikator      : orang yang menyampaikan pesan
2.      Pesan                  : ide atau informasi yang disampaikan
3.      Media                 : sarana komunikasi
4.      Komunikan        audience, pihak yang menerima pesan
5.      Pengaruh            : informasi yang di sampaikan berpengaruh
6.      UmpanBalik       : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
7.      Lingkungan        : tempat terjadinya perpindahan informasi
Fungsi Komunikasi :
1.    Fungsi kontrol , ini dapat digunakan untuk mengontrol pekerjaan karyawan dan sekaligus melengkapi komunikasi informal
2.    Fungsi motivasi, untuk mengkomunikasikan feedback pada karyawan
3.    Fungsi emosi, untuk mengekspresikan segala sesuatu yang dirasakan kepada sesama pekerja
4.    Fungsi informasi, untuk memperlancar pengambilan keputusan yang dilakukan.

3.     Alat – Alat Komunikasi Kantor Beserta Fungsinya

1.        Telephone
Peralatan teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh menggunakan suara. Telephone ada tiga macam :
a.             https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPuJq-AHLntn1ShB3oahyzqp62nzt0BzNGionP7wfN52naBZ8d_nh1wsvF7T1WYxtYncN1uI9hxgS1KBl2D1TVZHdf1SiXhrHXDjHaXXrb6aXg62QQ9XO4gU_75cZpmUNdPvuSVVO51_M/s200/telepon.jpgFixphone (deskphone)yaitu alat komunikasi yang berbentuk Pesawat Sambungan Tekan Nomor dengan menggunakan kabel yang sifatnya permanen yang tidak bisa dipindah ketempat yang tidak ada kabel jaringannya. Contoh jenis telphone ini adalah telpone yang dipakai dirumah-rumah atau kantor menggunakan kabel telkom.


b.            Phone Celluler, yaitu alat komunikasi tanpa kabel yang berupa pesawat celuler yang bentuknya cukup kecil yang dapat dibawa pergi sampai keluar kota. Pesawat celluler ini harus menggunakan kartu jaringan agar dapat digunakan .sering disebut dengan handphone karena pesawat ini digunakan cukup ditaruh ditangan . contoh Telephone jenis ini ada 2 macam, yaitu GSM seperti Mentari Simpati,Xl, Matrik,dan CDMA seperti Flexi, Fren, Esia, Starone,Ceria adapun merek-merek yang sering digunakan adalah Nokia, Samsung, Apple, Sony Erricson.

c.             https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEix5dtP3zbJDcuaSNdIS5DYqBLmyf1bclInqYc7GKCZIxZjtio5g3FCZstrXxK4j4EtlyP1FJofFD0AF7of48YpwSBNdEpXwu15LoqjR2fiu4JOqabyJ-XDeSHICfBApQMlrZtX6ss_AZg/s1600/fixphone_resize.jpgFixphone celluler (wirless deskphone) yaitu perlatan komunikasi yang berbentuk telphone duduk tanpa kabel yang dapat dipindah ketempat lain. Telepon jenis ini harus menggunakan kartu jaringan khusus CDMA seperti felxi, ceria, fren atau Esia.





2.         Faximile (fotocopy jarak jauh)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWB50e7sFAYhHvMD5-Eb47rFrSJnXXoh1SKByvTc0_AGASMl_benNbX-LWhg5i81UiUD0auYS6C0eG3vZnZjjghzUok-oAwtqhgxiiWcgG1-772gNpWen25Jtez0LBriiw84ix5L9SjAA/s200/fax.jpgPerlatan komunikasi yang digunakan untuk mengirim tulisan kepada sesama alaat tersebut melalui sambungan telephone. Contoh merek : Brother: Canon, HP, Epson dll.






3.         Telegraph
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpyxMdseNQivn5db5us220tbADxeIpRMXvN6yzdWMjLJS_iHPm1vjsik-TzKgfx7K3mkK8NSFu_x4kS-Af454NzHhDUu025m_CFsGqEPiA4Oe1dFUy26gqsdyGkNTYj2VPblDWuQnkiMI/s200/telegraf.jpgPerlatan komunikasi yang digunakan untuk mengirim sandi melalui jaringan telephone. peralatan ini cikal bakal teknologi modern.






4.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit-CyMoxL4PrVqNzWj6abRYxOZLpq0ZUoFUxLCrqymoXy4La516AU1wx8gRvlZdG9sldurfQpy9wuM1oDOYCwntfB7KZ8nqbLinYX207KN8yRYO91Hu7GQiuu2ZmPdBy9lxmq_Z5ZGuNU/s200/pager.jpgPager (Penyeranta)
Perlatan komunikasi yang digunakan untuk menerima pesan teks melalui jaringan tanpa kabel.




5.      Walky talky
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwZB3JYq0nY44LaLGrnHHVDTaB8XButeEyVmkrWHy_KPVImlZzylAYoYntl3rzm8tVeQBQ4woznyTnx6t_vLvqfOnY6FjcdNwOSqxBpZ10mkeEWHS9PSyA1vm7wjuSl1TiC_0wVAGasWE/s200/thandytalkyradio.jpgPeralatan komunikasi antara dua orang menggunakan pesawat khusus (HT) tanpa kabel menggunakan gelombang 11 meter atau 2  meter. Komunikasi alat ini tidak memerlukan biaya atau tarif ,namun komunikasinya secara bergantian dan dapat didengarkan oleh orang lain pada gelombang yang sama. Komunikasi jenis ini sering dinamakan brik-brikan ,dan yang sering menggunakan komunikasi dengan alat ini adalah pihak kepolisian dilapangan.

   



4.     Bentuk Komunikasi Kantor

Komunikasi yang berlangsung dalam kantor berupa komunikasi intern dan komunikasi ekstern. Komunikasi intern adalah semua pesan yang dikirm dan diterima di dalam suatu organisasi baik yang formal maupun informal (Slamet Soesanto, 2001:84). Sedangkan menurut L.G. Wursanto (1987:41) komunikasi intern yaitu “komunikasi yang berlangsung di dalam organisasi. Komunikasi ini hanya berlangsung di dalam lingkungan itu sendiri”. Pada komunikasi intern kita dapat menemukan tiga dimensi yaitu:
1.  Komunikasi vertikal
          Komunikasi vertikal yakni komuniksi dari atas ke bawah (down ward communication) dan dari bawah ke atas (upward communication), adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two way traffic communication). (Onong Uchjana Effendy, 2001:123).
Komunikasi ke atas maksudnya komunikasi bawahan ke atasan, komunikasi ini terjadi dari hierarki wewenang rendah ke hierarki wewenang lebih tinggi. Sebaliknya komunikasi ke bawahan adalah dari wewenang tinggi ke hierarki wewenang lebih rendah. Sehubungan dengan hal tersebut, Arni Muhammad (1995:108) berpendapat bahwa: Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi ke bawah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan pesan tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijaksanaan umum.
Selanjutnya Arni Muhammad (1995:116) juga mengatakan bahwa: Yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah pemberian balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ke atas mempunyai beberapa fungsi menurut Pace (dalam Arni Muhammad, 1995:117) adalah sebagai berikut:
Dengan adanya komunikasi ke atas supervisor dapat mengetahui kapan bawahannya siap untuk diberi informasi dari mereka dan bagaimana baiknya mereka menerima apa yang disampaikan karyawan.
a)    Arus komunikasi ke atas memberikan informasi yang berharga bagi pembuatan keputusan.
b)   Komunikasi ke atas memperkuat operasi dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dengan jalan memberikan kesempatan untuk menanyakan pertanyaan, mengajukan ide-ide, saran-saran tentang jalannya organisasi.
c)    Komunikasi ke atas memperbolehkan, bahkan mendorong dasas desus muncul dan membiarkan supervisor mengetahuinya.
d)   Komunikasi ke atas menjadikan supervisor dapat menentukan apakah bawahan menangkap arti seperti yang dia maksudkan dari arus informasi yang ke bawah.
e)    Komunikasi ke atas membantu karyawan mengatasi masalah-masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dalam tugas-tugas organisasi.
Dari pernyataan di atas dapat disimak bahwa dalam komunikasi vertikal yang menjadi komunikator bisa pimpinan atau bawahan, juga yang menjadi komunikan bisa pimpinan atau bawahan tergantung dari kepentingannya masing-masing.Komunikasi dari atas ke bawah yaitu pimpinan sebagai komunikator dan bawahan sebagai komunikan dengan maksud untuk memberikan pengertian atau wewenang kepada bawahan untuk melakukan suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam kedudukannya sebagai anggota organisasi. Komunikasi tersebut biasanya dilakukan dalam bentuk:

a.    Pemberian perintah, instruksi dan petunjuk
b.    Informasi atau pengarahan
c.     Ceramah
d.    Teguran
e.     Penjelasan
Sebaliknya komunikasi vertikal dari bawahan ke atasan, bawahan bertindak sebagai komunikator sedangkan pimpinan bertindak sebagai komunikan, dengan maksud untuk memberikan bahan-bahan atau keterangan yang diperlukan oleh pimpinan, juga sebagai saluran bagi penyampaian pikiran-pikiran atau perasaan-perasaan para karyawan, maka realisasi dari bentuk komunikasi ini antara lain:
a)    Laporan
b)    Usulan-usulan
c)    Saran-saran
d)   Keluhan-keluhan
e)    Gagasan dan pendapat
Dari uraian-uraian di atas, jelaslah bahwa dalam suatu organisasi komunikasi dua arah secara timbal balik sangat penting sekali demi terciptanya kerjasama dan kesatuan langkah dalam mencapai tujuan.
Untuk lebih jelasnya mengenai komunikasi vertikal ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2
Down Arrow: Komunikasi ke atasDown Arrow: Komunikasi ke bawahKomunikasi Vertikal Melalui Rantai Komando dalam Struktur Organisasi







           


Sumber: L.G. Wursanto, Etika Komunikasi Kantor, Yogyakarta: Kanisius, 1987:4
2.      Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah komunikasi secara mendatar, biasanya komunikasi ini dilakukan oleh antar anggota staf, sesama karyawan dan sebagainya. Komunikasi horizontal pada umumnya bersifat pemberian informasi antara pimpinan satuan unit yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijaksanaan pimpinan sehingga tidak mengandung unsur perintah. Dengan demikian komunikasi horizontal perlu bagi pelaksanaan koordinasi.
Jika tadi kita ketahui komunikasi vertikal lebih bersifat formal maka komunikasi ini sifatnya lebih cenderung nonformal. Komunikasi ini sering terjadi di luar waktu kerja, disela-sela waktu istirahat, rekreasi, dan setelah tugas pekerjaan.
Komunikasi horizontal atau ke samping mempunyai peranan penting untuk mengkoordinasikan kegiatan, dapat membantu interaksi dalam pelaksanaan tugas pekerjaan, sehingga suasana menjadi lebih akrab dan tidak formal. Komunikasi horizontal dapat dilakukan dengan berbagai cara:
Secara langsung, dilakukan dengan cara:
1.    Rapat pimpinan, rapat dinas.
2.    Rapat kerja, musyawarah kerja.

Secara tidak langsung, dengan cara:
1.    Lisan, misalnya melalui telepon
2.    Tertulis, misalnya menggunakan memo, nota dan surat kabar.
(I.G. Wursanto, 1987:53)
Bentuk realisasi dari komunikasi ini berupa antara lain:
1.  Penyampaian informasi
2.  Surat tembusan
3.  Rapat koordinasi
Komunikasi ini menimbulkan rasa kebersamaan dan mengurangi konflik-konflik yang mungkin timbul, dan menunjang terciptanya koordinasi yang baik antar karyawan.

c.    Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal menurut Onong Uchjana Effendy (2001:125) disebut juga komunikasi silang (cross communication) adalah komunikasi antara pimpinan seksi dengan karyawan seksi lain. Kemudian I.G. Wursanto menyatakan bahwa: Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang berlangsung antara karyawan pada tingkat kedudukan yang berbeda pada tugas atau fungsi yang berbeda dan tidak mempunyai wewenang langsung terhadap pihak lain (1987:53).

   Komunikasi diagonal sama pentingnya dengan pelaksanaan arah komunikasi lainnya meskipun berbeda tingkatan dan kewenangannya namun melalui komunikasi ini masing-masing pihak akan memperoleh informasi yang bermanfaat bagi pelaksanaan kerja. Secara jelas komunikasi diagonal dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:



Gambar 3
                                                               Komunikasi Diagonal
 









5.      Ruang Lingkup Media Komunikasi Kantor


Komunikasi merupakan salah satu kegiatan rutin dari suatu kantor. Berdasarkan hasil dari suatu penelitian, diketahui bahwa antara 75% sampai 90% dari waktu kerja kita, kita pergunakan untuk komunikasi.
1.         5% dipergunakan untuk menulis
2.         10% dipergunakan untuk membaca
3.         35% dipergunakan untuk berbicara dan
4.         50% dipergunakan untuk mendengarkan.
(Jiwanto dalam I.G. Wursanto, 1987:29)
Oleh karena  itu komunikasi kantor harus efektif, yaitu pesan yang disampaikan haru diterima dengan baik oleh komunikan. Agar komunikasi efektif, komunikator harus merencanakan komunikasi dengan baik, yaitu merumuskan pesan dengan jelas, menggunakan cara yang dapat dimengerti oleh penerima pesan, menyampaikan pesan secara lengkap, dilakukan dalam waktu yang tepat serta menggunakan media yang benar. Keberhasilan komunikasi yang dilaksanakan dalam kantor tidak akan tercapai dengan baik jika tidak ada usaha-usaha untuk mencapai komunikasi yang efektif. Dalam usaha mencapai komunikasi yang efektif ini terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.Scot M. Cultip dan Allen H. Center (dalam I.G. Wursanto, 1987:68-70), mengemukakan faktor-faktor yang menyebabkan komunikasi efektif. Faktor-faktor tersebut terdiri atas tujuh faktor sehingga disebut dengan the seven c’s communication, yaitu sebagai berikut:

a.      Credibility (kepercayaan)
Dalam komunikasi antara komunikator dengan komunikan harus saling mempercayai. Kalau tidak ada unsur saling mempercayai, komunikasi tidak akan berhasil atau menghambat komunikasi.
b.      Context (perhubungan pertalian)
Keberhasilan komunikasi berhubungan erat dengan situasi atau kondisi lingkungan pada waktu komunikasi berlangsung. Misalnya situasi atau keadaan yang sedang kacau komunikasi akan terhambat sehingga komunikasi tidak berhasil.



c.       Content (kepuasan)
     Komunikasi harus dapat menimbulkan rasa kepuasan, antara kedua belah pihak. Kepuasan ini akan tercapai apabila si berita dapat dimengerti oleh pihak komunikan dan sebaliknya pihak komunikan mau memberikan reaksi atau respons kepada pihak komunikator.
d.      Clarity (kejelasan)
     Kejelasan yang dimaksud adalah kejelasan yang meliputi akan kejelasan isi berita, kejelasan akan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan istilah-istilah yang dipergunakan dalam pengoperan lambang-lambang.
e.       Capability and Consistency (kesinambungan dan konsistensi)
     Komunikasi harus dilakukan terus menerus dan informasi yang disampaikan jangan bertentangan dengan informasi yang terdahulu.
f.      Capability of Audience (kemampuan pihak penerima berita)
Pengirim berita harus disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan pihak penerima berita. Janganlah mempergunakan istilah-istilah yang kemungkinan tidak dimengerti oleh pihak penerima berita.
g.    Channels of distribution (saluran pengiriman berita)
     Agar komunikasi berhasil, hendaknya dipakai saluran-saluran komunikasi yang sudah biasa dipergunakan dan sudah dikenal oleh umum.Saluran komunikasi yang sering dipergunakan, bisa melalui radio, televisi dan telepon.

Media komunikasi yang tepat akan menunjang keberhasilan kerja dalamkomunikasi. Komunikator harus mampu memutuskan media komunikasi mana yang akan dipakai dari media komunikasi yang ada di kantor.
Macam-macam media komunikasi yang dipergunakan oleh kantor telah dirancang sebagai suatu sistem komunikasi kantor, menurut J.C. Denyer (dalam The Liang Gie, 1992:63), mengklasifikasikan media komunikasi kantor menjadi:
1.      Sistem komunikasi tulisan (writen communication)
Ini meliputi surat yang dikirim melalui pos atau petugas pengantar sendiri, telegram dan warkat tertulis lainnya.
2.      Sistem komunikasi lisan (oral communication)
Ini meliputi telepon untuk hubungan ke luar maupun ke dalam kantor sendiri, radio atau hanya corong udara.
3.      Sistem mekanis (mechanical system)
Ini meliputi pipa udara, ban berjalan, sampai televisi
4.      Sistem panggilan tugas (staff location system)
Sistem komunikasi ini dipakai untuk mencari, menemukan dan memanggil seseorang petugas dalam lingkungan pembangunan atau badan usaha yang luas seperti, misalnya: manajer produksi di beberapa pabrik atau dokter di hospital, caranya meliputi sistem radio, pengeras suara, bunyi, bel atau tanda lampu.
Karena komunikasi yang berlangsung di dalam kantor dan di luar kantor, maka media komunikasi pun dapat dikelompokkan menjadi media komunikasi intern dan media komunikasi ekstern, pembagian media ini dikemukakan oleh I.G. Wursanto (1087:83) dengan mengklasifikasikan berdasarkan sifat media komunikasi antara lain :


a)      Media Komunikasi Eksternal
Media komunikasi eksternal menurut sifatnya:
1.      Media cetak, ialah segala barang cetak seperti surat kabar, majalah, brosur, pamflet, buletin dan sebagainya.
2.      Media visual, ialah media yang dapat dilihat seperti film, televisi, foto, lukisan, pameran.
3.      Media auditif, ialah media yang dapat di dengar. Termsuk media ini, misalnya radio, telepon, tape, recorder, gramafon.
4.      Media audio-visual, ialah media yang dapat dilihat maupun media yang dapat didengar. Termasuk media ini, misalnya televisi, film, video.
Beberapa jenis media komunikasi eksternal yang sering atau umum digunakan adalah pers, radio, pameran, film dan televisi,
b)      Media komunikasi internal
Media komunikasi internal ialah media yang dipergunakan dalam komunikasi internal. Komunikasi internal kami namakan komunikasi kantor, yaitu komunikasi yang berlangsung dalam suatu kantor.
1.         Saluran media komunikasi internal tertulis:
·         Uraian tugas
·         Buku pedoman (manual handbook)
·         Majalah atau buletin
·         Memo atao nota dalam
·         Papan pengumuman
·         Laporan tahunan
·         Penyusunan anggaran
2.      Saluran media komunikasi ke atas tertulis
·         Menyediakan kotak saran
·         Mengadakan suggesion plan
·         Grievance procedure, bertujuan untuk mengetahui keluhan, keinginan, tuntutan para karyawan, serta masalah lain yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan, dengan cara menyediakan formulir yang harus diisi oleh para karyawan, baik dengan menyebutkan identitas para karyawan maupun tidak menyebutkan identitas para pegawai yang bersangkutan.
c)      Saluran media komunikasi internal lisan
Saluran media komunikasi internal lisan, antara lain dapat meliputi: rapat kerja laporan, telepon, pertemuan, wawancara, kunjungan dan konferensi.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

1.      Komunikasi merupakan faktor yang strategis dalam menunjang pencapaian tujuan organiasi.
2.      Komunikasi kantor adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dengan menggunakan bahasa tertentu, yang terjadi pada suatu kantor.
3.      Komunikasi kantor terdiri atas komunikasi vertikal, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
4.      Pembagian macam-macam media komunikasi merupakan suatu cara untuk mempelajari media komunikasi kantor dalam perencanaan penggunaan media komunikasi sehingga komunikasi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
5.      Tidak setiap komunikasi berlangsung efektif. Oleh karena itu dalam komunikasi harus memperhatikan faktor-faktor determinan efektivitas komunikasi.




























DAFTAR PUSTAKA


·         Komaruddin, 1993, Manajemen Kantor Teori dan Praktek, Bandung: Trigenda Karya

·         Komaruddin, 2001, Asas-asas Manajemen Perkantoran, Bandung: Kappa Sigma

·         Mills, Geoffrey, dan Standingford, Oliver, 1991, Manajemen Perkantoran Modern, Jakarta: Binarupa Aksara

·         Soesanto, Slamet, 2001, Administrasi Kantor Manajemen dan Aplikasi, Jakarta: Djambatan

·         The Liang Gie, 1992,  Administrasi Perkantoran Modern¸Yogyakarta: Liberty

·         Wursanto, I.G., 1987, Etika Komunikasi Kantor, Yogyakarta; Kanisius



Tidak ada komentar:

Posting Komentar